Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Selama Pandemi Covid-19, Hotel Grand Sunshine Soreang Turun Drastis Hingga 70 Persen

Selama Pandemi Covid-19, Hotel Grand Sunshine Soreang Turun Drastis Hingga 70 Persen

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BANDUNG, LIRIKNEWS.COM – Untuk mencegah penyebaran covid-19, berbagai pembatasan oleh pemerintah cukup berdampak pada sektor pariwisata, hotel dan restoran. Sehingga beberapa hotel dan restoran di wilayah Kabupaten Bandung mengalami penurunan.

General Manager Hotel Grand Sunshine Soreang, Darmawan Pandoyo Drajat mengatakan, selama masa Pandemi Covid-19 hotel yang di kelolanya mengalami penurunan sangat drastis hingga 70 persen dibandingkan tahun 2019.

“Kalau tahun lalu, reservasi saat liburan natal dan tahun baru itu sangat luar biasa, namun tahun 2020 ini, rata-rata kunjungan hanya 30 persen. Memang ada tanggal-tanggal tertentu yang penuh, tapi itu pun di weekend saja, tetapi tidak selamanya weekend penuh dengan pengunjung,” ungkap Darmawan saat di wawancara, Senin (28/12/2020).

Dia juga mengatakan, selama masa pandemi covid-19 ini, Hotel Grand Sunshine sangat mengutamakan penerapan protokol kesehatan, baik bagi pekerja ataupun bagi pengunjung.

Setiap tamu yang datang dari luar kota, seperti Jabodetabek untuk menginap wajib melakukan rapid test bahkan swab test. Selain itu, lanjutnya, mereka wajib mengisi health declaration, mereka wajib mengisi QR diisi sebelum check in.

“Prosedur tersebut sudah kita terapkan sejak dari awal covid-19, itu memang kehati-hatian kita untuk customer protection dan juga employes protection,” katanya.

Lebih lanjut lagi, Darmawan menjelaskan, dalam situasi pandemi covid-19, hotel memang hanya boleh menampung sebanyak 50 persen dari kapasitas. Dari 127 kamar yang tersedia, yang boleh terisi hanya 70 kamar saja.

Untuk menggaet minat pengunjung, berbagai promo juga dihadirkan agar masyarakat lokal dari sektitar Soreang yang merasa jenuh di rumah bisa menikmati hari-hari mereka di hotel tersebut.

“Kita punya acara setiap Sabtu dan Minggu, Sabtu itu all you can eat barbeque sedangkan Minggunya after breakfast jadi kita ambil Brunch yaitu after breakfast dan before lunch dengan menu parasmanan, disitu sudah ada live music, fun game untuk anak-anak, pas untuk komunitas, reuni, kita harganya bagus, itu promo sepanjang tahun sampai tahun depan,” jelasnya.

Dikatakan Darmawan, banyak sekali kelebihan dari Hotel Grand Sunshine Soreang yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Hal tersebut sebagai salah satu daya tarik yang menjadikan hotel bintang empat itu bisa ramai dikunjungi.

“Kelebihan kami itu, we are not selling resort, we are not selling hotel, we are selling destination,” kata Darmawan.

Dia juga menyatakan, kelebihan yang dimiliki hotelnya, diantaranya mereka memiliki akses dan lokasi terbaik karena sangat dekat dengan gerbang Tol Soroja yang menghubungkan Soreang dengan Kota Bandung, dimana ketika pengunjung ingin berwisata belanja ke Kota Bandung, mereka hanya memerlukan waktu lima belas menit menggunakan jalan tol.

“Beruntungnya, kita punya tamu dari Jakarta repeater yang sudah sering traveller kesini, mereka pasti stay disini, apalagi komunitas mobil dari yang Jeep jadul sampai yang Rubicon Ferarri ada disini, semua komunitas pasti disini karena akses tol mudah,” jelasnya.

Hotel tersebut juga memiliki banyak fasilitas yang bisa dinikmati keluarga diantaranya kolam renang dengan mini waterboom, tempat berendam air panas, ruang karaoke keluarga, mini zoo, kids zone, kids fun game, pojok UMKM dan beberapa restoran.

“Semua itu hanya bisa dinikmati oleh pengunjung yang menginap disini, untuk memanjakan mereka. Khusus untuk berenang, kita tidak menerima tamu dari luar untuk berenang saja, kalaupun tamu mau berenang ya harus menginap, itu strategi kita supaya mereka akhirnya berbondong-bondong menginap disini. Karena mereka bosan, begitu pun untuk ruang karaoke keluarga,” paparnya.

Terkait perayaan tahun baru, ia mengaku pihaknya sudah sejak awal bulan Desember berkoordinasi dengan pemerintahan dan kepolisian perihal larangan untuk membuat perayaan natal dan tahun baru.

Sebab itu, ucapnya, tahun ini pihaknya tidak akan menyelenggaran pesta penyambutan tahun baru seperti tahun lalu, hanya akan mengadakan makan malam yang waktunya dibatasi hingga pukul sepuluh malam.

Keadaan ini, menurutnya sangat menyulitkan bagi pelaku usaha pariwisata terutama perhotelan, karena itu ia berharap pemerintah bisa menangguhkan atau bahkan menghapus sementara pajak untuk industri perhotelan.

“Kita sangat terbebani dengan biaya listrik yang tidak pernah turun dan biaya lain-lainnya sementara okuvansi hanya 30 persen, jadi untuk bisa bertahan saja, itu sudah luar biasa. Saya berterimakasih telah ada kebijakan pemotongan pajak dari pemerintah, namun alangkah lebih baiknya kalau zero tax seperti di Lombok, mereka tidak usah bayar pajak dulu hingga situasi kembali normal,” tandasnya. (Ris/**)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow