Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Harga Daging Sapi Setiap Melonjak, Merugikan Para Pedagang

Harga Daging Sapi Setiap Melonjak, Merugikan Para Pedagang

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BANDUNG – Dengan adanya kondisi peningkatan harga daging sapi, pemerintah diminta untuk melakukan importasi sapi siap potong atau trading.

Ketua Umum Aliansi Bandar dan Pedagang Sapi Potong Indonesia (Albapsi), H. Yayat Sumirat, SH mengatakan bahwa kenaikan harga daging sapi ini bisa merugikan para pedagang khususnya yang motong dan menjual ke pasar, baik ke pasar tradisional maupun ke industri pengolahan daging sapi.

“Kami menghimbau kepada pemerintah untuk segera mengintervensi terjadinya peningkatan harga daging ini, yang tentunya akan berdampak kepada konsumen,” ungkap Yayat di Soreang, Rabu (10/2/2021).

Apalagi, lanjut Yayat, dengan adanya pandemi Covid 19, membuat daya beli masyarakat sangat rendah, karena banyak perusahaan yang tutup atau gulung tikar sehingga banyak karyawan yang di PHK berdampak kepada konsumsi daging sapi di pasar Jawa Barat.

Dikatakan Yayat, masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat, untuk konsumsi daging beku itu sangat kurang. Jadi masyarakat berasumsi bahwa mengkonsumsi daging sapi itu harus segar.

“Kami memohon pada pihak pemerintah untuk segera melakukan impor sapi potong trading, yang kemudian didistribusikan ke setiap rumah potong hewan sehingga bisa menekan laju pertumbuhan harga dan daya saing harga pasar kembali normal,” jelasnya.

Apalagi, kata Yayat, menjelang bulan ramadhan dan hari raya lebaran maka kebutuhan daging sapi bisa meningkat tiga hingga empat kali lipat. Hal itu, lanjutnya, bisa menjadi hal yang krusial. Untuk saat ini, harga daging sapi di pasaran itu sudah tembus diangka Rp120 ribu sampai Rp125 untuk kelas yang paling bagus, sementara kelas yang paling sedang itu diangka Rp110 ribu.

“Tentunya ini akan berdampak kepada para tukang bakso, para konsumen rumah makan, warung nasi, yang tentunya akan tertekan. Sehingga nilai pendapatan mereka akan turun, ditambah daya belinya masyarakat yang menurun,” ucapnya.

Apabila pemerintah tidak melakukan intervensi, ungkap Yayat, bahwa Albapsi Jawa Barat akan melakukan libur bersama selama lima hari untuk menyesuaikan harga dipasaran, dan merecovery management perusahaan.

“Sehingga masyarakat mengetahui bahwa harga daging ada peningkatan, aksi ini akan kami laksanakan selama lima hari tentunya dengan berkoordinasi dengan organisasi lain,” kata Yayat. (Ris/**)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow