Meski PDP Covid-19, Wabup Garut Menyayangkan Kedatangan Jenazah Tanpa Dipulasara

GARUT – Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengklarifikasi terkait jenazah yang datang ke wilayah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, pada Senin (27/4) malam dari Banten. Ia menyebut bahwa jenazah tersebut status sebelumnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP).

“Jadi yang pasien yang Pameungpeuk tadi malam, kan ada laporan. Saya minta untuk diteliti bagaimana. Kami simpulkan itu PDP Corona,” ujarnya, Selasa (28/4).

Diketahuinya jenazah tersebut PDP Corona, dikatakan Wabup, setelah pihaknya melakukan penelusuran dan dan penghimpunan data pasien. Dinyatakannya jenazah tersebut PDP sendiri karena adanya keterangan daru rumah sakit yang merawatnya.

“Kita tidak bisa menyatakan positif karena tidak dilakukan swab test,” katanya.

Walau begitu, Helmi mengaku tetap menyayangkan kedatangan jenazah dari Banten itu tidak dipulasara sesuai standar penanganan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut pun diakuinya sempat membuat kepanikan warga di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

“Kemarin saya langsung memerintahkan petugas medis di sana untuk menjalankan standar medis terhadap jenazah itu. Jadi begitu tiba, petugas Puskesmas langsung memulasara kembali jenazah tersebut sesuai standar Covid-19, dengan dibungkus plastik dan peti mati,” ungkapnya.

Pelaksanaan prosedur seuai standar itu, menurutnya harus dilakukan untuk keselamatan masyarakat. Dan pihaknya pun mengaku sudah melakukan tindak lanjut dengan melakukan pendataan warga yang melakukan kontak erat dengan pasien yang meninggal di Banten itu.

“Kita melalui tim surveilnas sekarang sedang melakukan pendataan. Yang kontak erat kami periksa mulai hari ini sampai besok. Nanti akan dilakukan rapid test dan swab test,” tutupnya. (Zes)