Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Tim Paslon Bedas Bantah Tudingan dari Tim Paslon NU Pasti

Tim Paslon Bedas Bantah Tudingan dari Tim Paslon NU Pasti

Smallest Font
Largest Font

SOREANG – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung 2020 semakin memanas. Ini terbukti dari adanya saling lapor dari Tim Paslon nomor 1 dan 3, ke Bawaslu Kabupaten Bandung.

Kali ini, Tim Advokasi Bedas (TAB) atau pasangan calon (paslon) no 3, Dadang Supriatna -Sahrul Gunawan menilai pelaporan yang dilakukan oleh tim advokasi paslon NU Pasti Sabilulungan ke Bawaslu soal dugaan money politik berupa pembagian sembako saat kegiatan reses Anggota DPR RI Fraksi PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal di Kecamatan Paseh beberapa waktu lalu, tidak mendasar.

“Kami tegaskan, bahwa sembako tersebut untuk acara resmi reses. Nah ketika reses selesai diberikan paket sembako dan uang transport, itu sudah lumrah dan sudah dianggarkan oleh negara,” ungkap Tim Advokasi Paslon Bedas, Firman Budiawan, di Soreang, Selasa (10/11).

Menurut Firman, pembagian sembako yang rutin digelar oleh Anggota DPR RI Fraksi PKB dan penerimanya adalah anak yatim piatu dan jompo. Kemudian itu dilakukan melalui struktur partai.

Dikatakan Firman, saat kegiatan reses tersebut, memang terlihat beberapa mobil yang dibranding dengan logo dan gambar paslon nomor 3. Namun demikian mobil mobil tersebut tidak digunakan untuk mengangkut paket sembako. Karena memang mobil mobil tersebut adalah milik para kader yang bersimpati dan sukarela membranding kendaraannya dengan paslon nomor 3.

“Sembako juga tidak diangkut atau dimobilisasi pakai mobil yang dibranding, karena tidak mungkin paket sembako banyak masuk ke mobil branding. Selain itu kita juga sebelum menggelar kegiatan reses sudah ada surat ke Bawaslu dan itu tidak ada masalah. Nah kalau sekarang dipermasalahkan maka sangat tidak mendasar,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Firman, karena Cucun adalah ketua DPC PKB Kabupaten Bandung, maka ketika ada kegiatan para pengurusnya dan rombongan partai pasti hadir. Sedangkan mayoritas kendaraan struktur partai dibranding dengan paslon Bedas.

“Apabila ada kegiatan pasti sulit untuk dihindari. Apalagi kalau yang dibranding itu mobil simpatisan itu masuk ke wilayah yang sulit dihindari. Dan kalau mau jujur soal mobil yang dibranding itu, justru paslon lain lebih banyak dan masif, tapi kenapa hanya kami yang dipermasalahkan,” tandasnya. (Ris/*).

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow