Tersumbatnya Saluran Air, Diduga Karena Tumpukan Sampah

LIRIKNEWS – Diduga penyebab tersendatnya saluran air diakibatkan karena sampah yang melimpah, sehingga menimbulkan luapan banjir ke jalan atau pun ke rumah warga.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H. Yanto Setiantafirmasi, Rabu (14/9/2022) kemarin.

“Permasalahan ini, dikarenakan telatnya pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk kurangnya kesadaran masyarakat terkait membuang sampah, sehingga akibatnya hujan deras sampah itu terseret saluran air dan ke anak sungai,” ungkap Legislator dari Fraksi Golkar.

Yanto pun mengaku, sebelumnya telah mengusulkan untuk pembangunan tempat pembuangan sampah di setiap kecamatan, namun kenyataan hal itu sulit direalisasikan karena ketersediaan lahan,

“Harusnya diupayakan untuk pengelolaan sampah di tiap daerah, minimal di tujuh titik lokasi,” ujar Yanto.

Menurut Yanto, penumpukan sampah dikarenakan TPS Legok Nangka sampai saat ini belum ada kejelasan kapan bisa digunakan, serta berapa kapasitas yang bisa dibuang ke Legoknangka dan harus ada aturan dari pengelola dimana sampah yang mau dibuang harus dipilah terlebih dahulu.

“Solusi dalam jangka pendek akan dioperasionalkan secara maksimal sarana dan prasarana yang sudah tersedia, sehingga sampah minimal bisa cepat dimusnahkan tanpa harus tergantung ke TPA Sarimukti maupun Legok Nangka, dengan target bisa dimusnahkan sampah sebanyak 50 ton perhari (10 truk), diharapkan bisa diimplementasikan segera,” jelasnya.

Padahal, lanjut Yanto, dari APBD Kabupaten Bandung untuk Pengelolaan sampah cukup signifikan, yakni tidak pernah kurang dari Rp30 milyar pertahunnya.

Jadi, kata Yanto, tidak beralasan bila pengelolaan sampah terbentur anggaran. Karena dengan anggaran sebesar itu semestinya dalam pengelolaan sampah bisa lebih baik.

“Saya tidak mengerti, anggaran pengelolaan sampah cukup besar, tapi pada pelaksanaannya jauh dari harapan,” tutup Yanto. (Yul)