Suplai Pupuk Subsidi Mulai Berkurang, Petani Harus Mulai Menggunakan Pupuk Organik
LIRIKNEWS.COM, KAB. BANDUNG – Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mendorong para petani lebih memaksimalkan penggunaan pupuk organik. Hal tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk bersubsidi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Yayan Agustian menjelaskan, bahwa kebutuhan pupuk semakin meningkat, namun suplai pupuk bersubsidi semakin berkurang, seiring dengan adanya program peningkatan produksi terutama pada lahan-lahan yang kekurangan kesuburan.
“Pemerintah merencanakan pada tahun 2024 ada penghapusan pupuk bersubsidi. Maka, upaya saat ini mendorong penggunaan pupuk organik bertujuan agar para petani tidak ketergantungan pada pupuk bersubsidi,” kata Yayan saat di konfirmasi, Senin (3/1/2021).
Saat ini, ungkap Yayan, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung telah menyediakan enam ribu ton pupuk organik. Namun, stok tersebut tidak bisa diserap semuanya, karena ada beberapa petani yang sudah menyediakan pupuk organik sendiri.
Pupuk organik yang disediakan para petani, lanjut Yayan, yaitu dengan mengolah kotoran ternak atau berasal dari olahan sisa komoditas pertanian. Menurutnya, penggunaan pupuk organik itu lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.
“Ada beberapa kelompok tani yang sudah mulai memanfaatkan pupuk organik yaitu dari petani padi dan holtikultura. Pada awalnya, ketika peralihan dari kimia ke organik pasti menurun dulu, karena tanah perlu penyesuaian, setelah dua tahun justru akan meningkat pesat dan produksinya lebih bagus dibandingkan pupuk kimia,” terangnya.
Dikatakan Yayan, bahwa pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang memiliki lahan dibawah dua hektar. Lebih dari itu, tidak akan mendapatkan pupuk subsidi. Sehingga, pihaknya mengalokasikan pupuk subsidi untuk 31.158 hektar.
“Sebetulnya jatah setiap tahun semakin dikurangi agar tidak kaget, seperti sekarang kan premium dihilangkan, kalau enggak salah 2024 pupuk bersubsidi akan dihilangkan,” kata Yayan.
Pada tahun 2021, lanjut Yayan, tidak ada kendala dalam ketersediaan pupuk. Berdasarkan data, pada tahun tersebut tersedia 25 ribu ton pupuk urea, 17 ribu ton pupuk NPK dan 6 ribu ton pupuk organik.
“Untuk ketersediaan pupuk untuk tahun 2021 tidak ada kendala seperti tahun 2020. Sementara pada tahun 2022, kami sedang menunggu kuota yang disampaikan dari provinsi untuk Kabupaten Bandung berapa alokasinya, nanti kami buatkan SK Kadistan untuk dialokasikan per kecamatan,” tutup Yayan. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow