Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Soal Pildun U-20, Kader PDIP Yadi Srimulyadi : Penolakan Israel Sesuai Dengan Pancasila

Soal Pildun U-20, Kader PDIP Yadi Srimulyadi : Penolakan Israel Sesuai Dengan Pancasila

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Anggota MPR RI sekaligus kader PDI Perjuangan, H. Yadi Srimulyadi mengatakan PDI Perjuangan tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Tapi partainya menyuarakan penolakan kehadiran timnas Israel di Indonesia sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20.

Menurut Yadi, sikap partainya tersebut memiliki landasan kuat secara konstitusi dan historis. Yadi melanjutkan, suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis.

“Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat. Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel,” ujar Yadi saat ditemui usai kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey, Sabtu (1/4).

Yadi menyoroti standar ganda FIFA, dimana federasi sepak bola dunia tersebut mengeluarkan keputusan cepat dengan menghukum Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina. Namun disisi lain, FIFA tidak menegakkan aturannya terhadap Israel yang telah membuat orang-orang Palestina mengalami kematian dan kehancuran.

“Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya,” sambungnya.

Kata Yadi, Pancasila mengajarkan tentang penghormatan atas hak asasi manusia. Terbukti Pancasila menjadi inspirasi kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di Asia Afrika.

“Pancasila melarang penjajahan manusia atas manusia yang lain, melarang penjajahan bangsa atas bangsa lain. Oleh karenanya bagi kaum Pancasilais, kemerdekaan bangsa Palestina adalah harga mati,” ujar Yadi.

“Artinya penolakan itu sesuai dengan Pancasila. Sebagai ideologi bangsa dan politik luar negeri bebas aktif,” jelasnya.

PDI Perjuangan disebut telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan juga Menteri Sekretaris Negara. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menawarkan solusi terbaik sebagai tidak lanjut sikap penolakan terhadap Israel.

“Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Solusinya adalah dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel,” tutur Yadi.

Yadi mengungkapkan PDI Perjuangan sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Hal tersebut, tentu menjadi pelajaran berharga. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobby FIFA.

“Tekad kita yang paling penting, adalah membangun kesebelasan sepakbola yang handal, lambang supremasi olahraga diluar bulu tangkis. Ini harus menjadi tujuan utama dalam politik olahraga,” tutupnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow