Soal Pasar Banjaran, Osin Permana : Perbaikan Pasar Untuk Kebaikan Pedagang Bukan Pengusaha

Soal Pasar Banjaran, Osin Permana : Perbaikan Pasar Untuk Kebaikan Pedagang Bukan Pengusaha

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Osin Permana meminta Pemerintah Kabupaten Bandung untuk melakukan langkah-langkah komprehensif dalam rangka penanganan Pasar Banjaran. Sebagai informasi, Kelompok Warga Pedagang Pasar (Kwarppa) Banjaran tengah mengajukan gugatan terhadap kegiatan revitalisasi Pasar Banjaran ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Dikatakan Osin, mewujudkan pasar yang bersih dan nyaman merupakan program yang baik. Namun kegiatan tersebut harus didiskusikan terlebih dahulu dengan semua stakeholder terkait, utamanya adalah para pedagang lama.

“Kita berharap pasar itu harus lebih baik, maka saya ingin dinas pasar melakukan sosialisasi yang lebih komprehensif,” ujar Osin di Soreang beberapa waktu yang lalu.

“Harus berorientasi kepada pedagang artinya perbaikan ini untuk kebaikan pedagang, bukan untuk memberikan keuntungan yang lebih kepada pihak ketiga,” tegas Politisi Partai Demokrat tersebut.

Sekarang ini, para pedagang panas tengah menghadapi tantangan yang besar. Yang pertama adalah dampak Pandemi Covid-19 yang masih terasa. Kedua adalah adanya perkembangan teknologi melahirkan pasar online, yaitu metode baru dalam proses jual beli dimana pembeli hanya perlu memesan kebutuhannya melalui handphone sehingga tidak perlu datang ke pasar secara langsung.

“Kita memahami bahwa secara psikologis, pasar sedang terpukul karena belum stabil akibat pandemi, kedua terpukul karena pasar online. Tentu saja bagi pelaku dan pedagang pasar itu adalah tantangan cukup berat. Hal tersebut harus dipahami oleh para pembuat kebijakan,” tutur Osin.

Pada prinsipnya, Osin mengaku mendukung penataan pasar agar menjadi lebih baik, bersih dan nyaman. Tapi keberlangsungan pedagang harus tetap diperhatikan, artinya jangan sampai kebijakan tersebut justru mematikan pedagang lama.

“Persoalan pasar ini dimana ketika ada pembangunan pasar, kemudian juga melibatkan swasta. Maka pertama adalah identifikasi warga pasar yaitu sejauh mana akurasi bahwa orang tersebut benar pedagang, jangan sampai muncul menjadi warga pasar abal-abal,” jelas Osin.

“Yang kedua adalah adanya keadilan jangan sampai terjadi harga yang terlalu tinggi, jadi pengusaha jangan cari untung semata,” tutupnya.(Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow