Siap Gelar Refleksi Akhir Tahun, DPP Gema Mathla'ul Anwar Banten Hadirkan Ken Setiawan

Siap Gelar Refleksi Akhir Tahun, DPP Gema Mathla'ul Anwar Banten Hadirkan Ken Setiawan

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS - ‎Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla'ul Anwar (DPP Gema MA) akan menggelar kegiatan refleksi akhir tahun, dalam rangka Penguatan Peran Generasi Muda Menjaga Semangat Toleransi dan Kebangsaan, Menuju Indonesia Emas 2045”.

Kegiatan ini akan di laksanakan, di Aula Perguruan Mathla’ul Anwar Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, pada Selasa, 31 Desember 2024, dan akan hadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) Komjen Pol Eddy Hartono S. I. K., M. H sebagai pembicara utama. 

‎DPP Gema MA juga mengundang beberapa pembicara ahli di bidangnya yaitu Ditjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Prof, Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag, Rektor Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Prof. Dr. H. Andriansyah, M.Si, Guru Besar Bidang Madrasah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. H. Fauzan, M.a.

‎DPP Gema MA juga menghadirkan Pendiri NII Crisis Center atau Pusat Rehabilitasi Korban NII sekaligus penulis buku TUHAN KITA SAMA yaitu Ken Setiawan yang juga merupakan Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung yang diharapkan dapat menceritakan pengalaman doktrin selama bergabung dalam kelompok radikal dan alasan kenapa bisa keluar sehingga saat ini berubah menjadi moderat. 

‎Ketua Umum DPP Gema MA Ahmad Nawawi Arsyad mengatakan, bahwa Gema MA adalah bagian dari elemen muda bangsa Indonesia yang akan terus mengambil peran dan kontribusi aktif untuk terlibat membantu pemerintah mewujudkan target pembangunan, termasuk pembangunan generasi muda yang tangguh dan kreatif, guna tercapainya target Indonesia Emas di tahun 2045. 

‎Menurut Nawawi, fenomena gerakan Islam radikal di Indonesia pemicunya sangat kompleks, baik secara lokal, nasional maupun global. Gerakan radikalisme merupakan respon terhadap lamban atau bahkan kegagalan proyek modernisasi di dunia Islam.

"Tidak sedikit umat Islam mengalami kendala teologis, sosiologis dan intelektual dalam menyikapi modernisasi. Akibatnya mereka menjadi marjinal, baik secara ekonomi, sosial, pendidikan, maupun politik. Mereka menuduh ada “konspirasi Barat” sehingga umat Islam tertinggal," ungkap Nawawi, Sabtu (28/12/2024).‎

‎Nawawi juga menjelaskan, bahwa Mathla’ul Anwar sebagai salah satu Ormas Islam tradisional tertua dan terbesar Indonesia yang lahir di Banten, adalah ormas yang mengambil paham keislaman Ahlussunnah Waljamaah, ormas dengan paham keislaman yang moderat.

"Sesuai dengan tiga tujuan besar didirikannya Mathla’ul Anwar yaitu Dakwah, Pendidikan, dan Sosial, selama ini terus konsisten menjaga Islam yang Rahmatan Lil Alamaiin," ujarnya.‎

Dikatakan Nawawi, GEMA Mathla’ul Anwar sebagai badan otonom kepemudaan yang ada di dalamnya, secara kontinyu terlibat aktif mengawal dan melakukan penguatan untuk terus menjadikan gerakan Keislaman di Mathla’ul Anwar adalah gerakan keislaman yang moderate, gerakan keislaman yang mengutamakan semangat toleransi dan kebangsaan, sebagai salah satu nilai penting yang diperjuangkan oleh Mathla’ul Anwar sejak berdirinya hingga saat ini. 

‎"‎Diharapkan dari kegiatan ini DPP Gema MA dapat menghimpun masukan, saran, informasi terkait penguatan peran dan fungsi Generasi Muda dalam interaksi dan kontribusinya bagi kemajuan bangsa," jelasnya.

‎‎Kegiatan ini juga, lanjut Nawawi, diharapkan dapat menguatkan semangat toleransi dan semangat kebangsaan generasi muda ditengah arus globalisasi dan keterbukaan informasi.

"Hal ini, dapat menguatkan ekosistem Pendidikan sebagai garda terdepan dalam mengantisipasi dan pencegahan berkembangnya paham intoleransi dan radikalisme di masyarakat. Tutup Nawawi. (**)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow