Selama 6 Tahun, Pedagang Cilok di Kabupaten Bandung Tinggal di Rumah Gubuk

Selama 6 Tahun, Pedagang Cilok di Kabupaten Bandung Tinggal di Rumah Gubuk

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BANDUNG – Selama 6 tahun lebih, satu keluarga warga Kampung Baru, Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, tinggal di rumah sangat tidak layak huni yang berukuran 3×3 meter.

Dodi Hermawan (35) dan Isterinya Heni Sumarni (37), serta kedua anaknya terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni karena terbentur perekonomian yang kurang beruntung.

Mereka berempat tak hanya harus berbagi ruang di tempat yang sempit, namun juga sangat tidak nyaman. 

Saat didatangi, Dodi bersama keluarganya terlihat sedang membereskan perabotan yang basah akibat rumahnya yang kerap bocor saat hujan turun.

“Kalau hujan selalu bocor, kalau kemarau ya terasa gerah. Sedangkan saat ada angin kencang dinding gubug tak mampu menahannya.,” kata Dodi, Rabu (9/3/2022).

Untuk menafkahi keluarganya, Dodi sehari-hari berjualan cilok goreng. Namun, sudah tiga hari ini Dodi tidak berjualan Cilok, karena roda untuk berjualannya rusak.

Dodi pun hanya bisa pasrah dengan kondisi ini karena penghasilannya sangat tidak cukup untuk memperbaiki atau membangun rumah yang lebih layak. 

”Untuk sehari-hari pekerjaan saya tidak menentu berjualan cilok telor dengan penghasilan bersih 20 ribu rupiah perharinya.  Saya juga tidak punya pekerjaan lain,” ungkap Dodi.

Ironisnya, meski masuk kategori keluarga miskin, namun gubug milik Dodi, tidak pernah tersentuh program Rutilahu atau rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni dari pemerintah. 

”Hingga saat ini tidak ada bantuan renovasi rumah dari pemerintah, mau di bangun sendiri tidak ada biaya,” ucap Dodi.

Sementara itu, isteri Dodi, Heni Sumarni mengaku, baru sekali mendapatkan bantuan sosial sebesar Rp400 ribu.

“Setelah itu belum ada lagi bantuan yang ia terima, baik dari pemerintah desa Banjaran Wetan maupun pemerintah yang lebih tinggi,” kata Heni.

Heni juga berharap ada donatur atau pemerintah yang membantu memperbaiki rumah mereka.

”Saya hanya berharap pemerintah bisa membantu membangun rumah. Apalagi disaat pandemi Covid -19, kami se keluarga belum mendapatkan bantuan,” pungkasnya. (Ris)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow