Sampah Masih Jadi Masalah, Legislator PKB Beri Solusi Saat Reses
LIRIKNEWS – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Renie Rahayu Fauzi menggelar Reses Masa Sidang II tahun 2023, daerah pemilihan (Dapil 5), di Desa Loa Kecamatan Paseh, Rabu (15/2/2023).
Renie mengatakan, Reses ini saatnya anggota dewan untuk turun bertemu dengan konstituen, dan tugas anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Aspirasi yang diserap, diantaranya terkait penumpukan sampah, infrastruktur, kelangkaan pupuk bersubsidi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM),” ungkap Renie usai Reses.
Terkait penumpukan sampah, Renie mendorong warga untuk mengolah sampah mereka. Hal ini seiring bertumpuknya sampah lantaran belum ada pengangkutan dari dinas terkait.
“Jadi kami minta masyarakat untuk memilah-milah sampah, misal sampah plastik dipisah. Kemudian sampah organik bisa dibuat lubang biopori. Sementara kalau sampah plastik kan bisa dijual dan menjadi income bagi warga,” kata Renie.
Persoalan sampah ini muncul dari sejumlah warga di Kecamatan Paseh. Warga mengeluhkan sampah yang belum diangkut karena adanya perpindahan petugas ke wilayah lainnya.
Maka itu, dirinya akan meminta instansi terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
“Kami mendorong pemerintah daerah untuk mencari solusi agar bagaimana sampah ini bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat. Karena berdasar kunjungan kami ke beberapa daerah, ada wilayah yang bisa mengolah sampah dan menjadi pendapatan bagi masyarakatnya,” ucapnya.
Disisi lain, Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung ini pun mengemukakan sejumlah aspirasi yang diutarakan masyarakat di daerah pemilihannya. Rata-rata warga menginginkan adanya pembangunan infrastruktur. Meski tak menolak, Renie menyatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) jauh lebih penting.
“Infrastruktur memang penting, tapi sekarang bagaimana kita membangun SDM agar lebih berdaya saing yang nantinya bakal memberi dampak ke daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Sedangkan terkait pupuk, Renie juga mengaku meski bukan bertugas di Komisi B, namun aspirasi masyarakat ini akan dijadikan bahan saat rapat di badan anggaran (Banggar).
“Adanya keluhan kelangkaan pupuk sejak tahun 2022, kami pun langsung turun untuk memberikan pupuk ke wilayah Kecamatan Paseh pada tahun 2022 lalu, sebanyak 16 ton. Hal ini merupakan salah satu aspirasi mereka dan Alhamdulillah bisa di manfaatkan oleh masyarakat Desa Loa,” pungkasnya. (Yul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow