Sahrul Gunawan, “Menghadiri Undangan Partai Golkar Merupakan Beretika Dalam Berpolitik”
LIRIKNEWS.COM, KAB. BANDUNG – Beredar isu hadirnya Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan ke acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung di Sekretariat DPD Partai Golkar, Jalan Citaliktik Soreang, Sabtu (8/1) cukup menimbulkan perhatian di kalangan masyarakat.
Saat di konfirmasi, Sahrul Gunawan menyatakan, bahwa kehadirannya dalam acara yang diselenggarakan Partai Golkar merupakan bagian dari bagaimana harus beretika dalam berpolitik. Menghargai Partai Golkar sebagai partai politik yang kadernya merupakan mantan pemimpin di Kabupaten Bandung selama 10 tahun.
Selain itu, baginya juga sangat penting untuk menghargai orang yang lebih tua, supaya pembangunan bisa bersinergi dan berkelanjutan.
“Ulah hayoh we rame jeung rame, toh Pilkada ge masih ada dua taun deui,” ungkap Sahrul melalui pesan singkat, Minggu (9/1/2021).
Lagipula kehadiran dalam acara partai politik bukan kali ini saja, kata Sahrul, sebelumnya ia juga pernah hadir di acara DPD PKS Kabupaten Bandung, DPC PPP Kabupaten Bandung, bahkan juga undangan dari partai politik lainnya.
“Kalau masalah jaket koneng, di acara PKS juga saya masih ingat saya pakai iket (kepala) berlambang PKS, buat saya itu mah bagian dari penghargaan dan penghormatan pada tuan rumah saja,” paparnya.
Dikatakan Sahrul, bahwa dirinya merupakan seorang seniman, bukan politisi ‘bolongkotan’ sehingga dirinya selalu menggunakan hati dan perasaan, dimana ketika tidak bisa mengaktualisasi pemikiran pasti akan mencari hal yang nyaman sejalan dengan hati dan perasaan.
“Semoga Partai Nasdem masih bisa jadi tempat pengharapan dalam mengaktualisasi pemikiran-pemikiran saya,” ujarnya.
Terkait dinamika pembangunan di Kabupaten Bandung, menurutnya disadari atau tidak, selama sembilan bulan masa jabatan terakhir memang sangat dinamis. Pro dan kontra dalam dinamika pemerintahan adalah hal yang biasa, termasuk bagaimana hubungan antara eksekutif dan legislatif.
Ia sebagai bagian dari sistem di pemerintah saat ini sangat merasakan bahwa dalam jalannya pembangunan daerah masih terdapat beberapa kendala, diantaranya masih terdapat dikotomi dan perbedaan yang tajam dalam jalannya roda pemerintahan khususnya hubungan legislatif dan eksekutif.
“Saya kira, kita harus mengakui bahwa Golkar adalah rival dalam Pilkada tahun 2020 yang lalu, dan kita harus mengakui juga bahwa Golkar pada saat ini masih sangat dihitung sebagai partai dengan raihan suara terbesar di parlemen,” jelasnya.
“Kalau teu beres- beres ieu dampak dan perselisihan pasca Pilkada iraha urang beresna atuh melakukan pembangunan? Atas pemikiran itulah saya sebagai bagian dari pembina organisasi dan partai politik hadir dalam undangan dari DPD Golkar Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Terlepas dari urusan-urusan partai politik, Sahrul mengatakan yang paling penting untuk saat ini adalah bagaimana mengatasi permasalahan-permasalahan pembangunan, bagaimana mengatasi keluhan-keluhan masyarakat, fokus terhadap permasalahan sampah, fokus terhadap permasalahan bencana dan musibah, fokus untuk mengurus masyarakat yang sakit namun tidak memiliki uang untuk berobat, serta masih banyak lagi permasalahan masyarakat yang perlu solusi dari pemerintah.
“Saya rasa sudah cukup untuk bicata, bisi engke aya istilah ‘Aa di usik Bandung Berisik,” ungkapnya.
Sahrul pun menegaskan, sampai hari ini dirinya masih tetap berada di Partai Nasdem. Paslanya, Sahrul mengaku belum pernah mengajukan surat pengunduran diri partai Nasdem sebagai pasrtai yang mengusungnya saat Pilkada Kabupaten Bandung 2020 lalu.
“Saya pun adalah orang yang tau etika politik, ulah hayoh we menilai saya sebagai pemain sinetron dan jigah jelema teu ngarti,” tutup Sahrul. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow