Saat Reses, Luthfi Hafiyyan Mendapatkan Keluhkan Dari Masyarakat Cicalengka

KABUPATEN BANDUNG – Saat melaksanakan Reses Masa Sidang II di aula Desa Cicalengka Kulon Kecamatan Cicalengka, Selasa 29 Maret 2022 lalu.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bandung, M. Luthfy Hafiyyan, membahas yang masih menjadi keluhan masyarakat, terkait BPJS, JKN, KIS, sampah serta pengelolaan Alun Alun Cicalengka.

Luthfi mengungkapkan, reses merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses.

Sementara masa reses, kata Luthfi, merupakan masa dimana para Anggota Dewan bekerja di luar gedung DPRD, menjumpai konstituen di daerah pemilihannya (Dapil) masing-masing. Pelaksanaan tugas Anggota Dewan di dapil dalam rangka menjaring, menampung aspirasi konstituen.

“Tujuan reses adalah menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan,” ungkap Luthfi.

Seluruh aspirasi yang disampaikan warga, baik itu berupa saran, kata Lutfi, merupakan masukan maupun pengaduan masyarakat ini, akan dituangkan ke dalam laporan kegiatan reses dan selanjutnya akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk mendapatkan tindak lanjut dari Pemkab Bandung selaku pihak eksekutif.

“Aspirasi masyarakat yang terhimpun dalam kegiatan reses ini, diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan perencanaan, agar pelaksanaan dapat tepat sasaran dan sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat di daerah,” kata Luthfi.

Menurut Luthfi, aspirasi masyarakat merupakan sebuah kewajaran bila masyarakat menuntut adanya perubahan. Sebab, lanjut Luthfi, itu hak masyarakat untuk mendapatkannya, dan melalui reses bisa diketahui semua keluhan dan keinginan masyarakat.

“Dewan dipilih karena dipercaya untuk mengabdi dan melayani masyarakat, hal ini salah satu instrumen untuk mengetahui keadaan kontituen dengan diselenggarakannya kegiatan reses ini,” pungkas Luthfi. (Ris)