Residivis Mengunakan Sepeda Ontel Untuk Melakukan Aksinya
KABUPATEN BANDUNG, liriknews.com – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Bandung berhasil menangkap residivis spesialis pencuri handphone dan burung. DR inisial residivis tersebut, melakukan aksinya hanya menggunakan sepeda ontel.
Wakapolresta Bandung, AKBP Dwi Indra Laksmana didampingi Kasat Reskrim Polresta Bandung AKP Bimantoro Kurniawan mengungkapkan, hanya dengan menggunakan sepeda ontel, DR berhasil melakukan aksi pencurian di 40 tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, DR sering beraksi pada malam hari dan sasarannya adalah rumah yang terlihat terang.
“DR ini merupakan warga Kabupaten Bandung dan juga berstatus residivis. Total ada 40 TKP yang sudah menjadi sasaran aksi dari DR. Fakta lainnya, DR tidak akan melakukan aksinya, jika bulan purnama sedang terjadi,” ungkap Indra saat memberikan keterangan di Mapolresta Bandung, Senin (30/11).
Dalam melakukan aksinnya, lanjut Indra, DR selalu sendiri. Namun hasil curiannya selalu dijual ke penadah. Oleh karena itu, Jajaran Polresta Bandung juga melakukan penangkapan terhadap tersangka lainnya yakni UN dan IM, yang merupakan penadah dari barang hasil curian pelaku DR.
“Sasaran aksinya tersebut, yaitu handphone dan burung merpati. Yang kita amankan dari TKP sebagai barang bukti ini ada satu buah pahat, enam unit handphone dengan berbagai merk, satu unit sepeda ontel, delapan ekor burung merpati. Jadi, apapun isi rumah diambil oleh pelaku,” kata Indra.
Akibat perbuatannya, tegas Indra, Tersangka DR dijerat dengan Pasla 363 dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
Sementara itu, pelaku DR mengaku tak memiliki kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dirinya memilih untuk menggunakan sepeda ontel dalam beraksi meskipun harus mengayuh puluhan kilometer. Kata DR, handphone adalah barang yang paling sering diambil, pasalnya paling gampang untuk dijual ke penadah.
DR juga menyatakan, melakukan aksinya setiap malam, namun rumah yang menjadi sasaran harus terang, pasalnya kalau terang terlihat ada orang atau tidaknya.
Selain itu, dirinya juga tidak pernah mencuri pada bulan purnama, karena kalau bulan purnama pasti terang dan gampang dilihat. Makanya, kata DR, saat melakukan aksi harus menunggu sasaran pada tidur, kalau rumah nya sudah sepi maka langsung masuk ke rumah tersebut lewat jendela.
“Saya kapok, saya tidak akan mencuri lagi. Saya terpaksa mencuri untuk menutupi kebutuhan anak, karena sekarang lagi Covid-19, jadi susah nyari kerja,” kata DR. (Zesi/**)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow