Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Rekomendasi BPVMBG, 185 Warga Nagreg Diungsikan

Rekomendasi BPVMBG, 185 Warga Nagreg Diungsikan

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mendapatkan rekomendasi teknis terkait bencana longsor di Kampung Gamblung Timur RT 04/RW 03 Perumahan Pesona Parahiangan, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (19/12/22), dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, pada rekomendasi BPVMBG itu disebutkan, masyarakat terdampak bencana gerakan tanah agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Pada rekomendasi teknis itu juga disebutkan, agar masyarakat di sekitar daerah bencana lebih waspada. Terutama saat maupun setelah hujan deras yang berlangsung lama, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan,” ungkap Uka, di Nagreg, Senin (19/12/2022).

BPVMBG, lanjut Uka, merekomendasikan untuk pemasangan rambu rawan bencana longsor di sekitar lokasi yang longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Penanganan longsor agar memperhatikan cuaca, agar tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras. Mengingat daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan,” ungkapnya.

Uka menjelaskan, bencana alam longsor terjadi di Kampung Gamblung Timur RT 04/RW 03 Perumahan Pesona Parahiangan Desa Nagreg Kendan Kec. Nagreg Kab. Bandung, kejadian pertama, Minggu (18/12/2022) pukul 01.00 WIB.

“Kemudian terjadi dua kali longsor susulan pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00 dan sekitar pukul 10.00 WIB setelah diawali dengan turun hujan deras di wilayah Kecamatan Nagreg sejak Sabtu (17/12) Pukul 15.00 WIB,” jelas Uka.

Dikatakan Uka, sebanyak delapan rumah mengalami rusak berat akibat diterjang longsornya sebuah bukit atau lereng dengan ketinggian sekitar 30-40 meter dan lebar longsor sekitar 150 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut.

“Sebanyak 50 KK (185 jiwa) terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman, setelah sehari sebelumnya (Minggu) tempat tinggalnya terkena longsor,” jelasnya.

Menurut Uka, BPBD berusaha untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana akibat gerakan tanah dan diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Uka Suska menjelaskan, faktor penyebab terjadinya tanah longsor di lokasi bencana tersebut diperkirakan karena kemiringan lereng tebing yang terjal.

“Sifat tanah pelapukan dari batuan vulkanik (tuff dan lahar) yang sarat dan mudah luruh jika terkena air. Selain itu, curah hujan yang tinggi dengan durasi lama sebelum terjadi gerakan tanah,” jelasnya.

Uka juga menyatakan, masih berdasarkan pada keterangan BPVMBG, kondisi daerah bencana berdasarkan peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk, batuan penyusun di daerah bencana. Termasuk dalam batuan Gunung Sangianganjung yang tersusun oleh perselingan breksi tuff, breksi lahar, dan lava basalt-andesit.

“Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah Kabupaten Bandung bulan Desember 2022, daerah bencana terletak pada prakiraan gerakan tanah menengah-tinggi. Artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah-tinggi untuk terjadi gerakan tanah,” tuturnya.

“Menurutnya, pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah, jika curah hujan diatas normal. Sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” sambungnya.

Sementara Camat Nagreg, Enjang Wahyudin, meminta warganya untuk berhati – hati khawatir terjadi longsor susulan. Selain itu, dilokasi tersebut juga terjadi pergeseran tanah.

“Saat ini masih terjadi pergeseran tanah dan khawatir ada longsor susulan. Dari data di lapangan, ternyata 8 rusak berat, 44 kini terancam,” katanya yang dihubungi secara terpisah.

Terkait 44 rumah yang terancam, menurut Enjang, (pihaknya dengan dinas terkait,  termasuk BPBD Kabupaten Bandung telah melakukan assesment dan langkah-langkah penanganan.

“Untuk saat ini mereka diungsikan di rumah saudaranya masing-masing. Tidak ada posko,” tandasnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow