Praniko: BPR Kerta Raharja Kebobolan Maling Tak Adanya Petugas Kemanan di Malam Hari
LIRIKNEWS – Ketua komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Praniko Imam Sagita mengaku prihatin atas pembobolan Kantor Kas BPR Kerta Raharja di Kecamatan Dayeuhkolot, pada Senin (20/6/2022) malam.
Menurutnya, kejadian tersebut karena minimnya pengamanan di Kantor Kas BPR tersebut. Padahal, kata dia, seharusnya pengamanan sebuah bank itu harus memenuhi standarisasi dari Bank Indonesia (BI).
“Kejadian pembobolan BPR ini sangat memalukan dan mengecewakan. Karena Bank pengamanannya seharusnya sesuai standar dari BI, diantaranya mulai dari keamanan kantor, keamanan data nasabah dan juga keamanan yang berhubungan dengan Bank tersebut,” kata Praniko saat di konfirmasi, Selasa (21/6/2022).
“Kalau sampai kebobolan dengan mudah, tidak ada petugas jaga malam, CCTV cuma seadanya, ini sesuatu yang tidak bisa dibanggakan justru memalukan,” sambungnya.
Dikatakan Praniko, sebagai Bank milik BUMD atau Pemerintah Daerah tentunya kepemilikan saham Bank tersebut hampir 100 persen milik pemerintah. Itu artinya ada uang rakyat yang dikelola oleh Bank tersebut.
Kemudian, lanjut Praniko, ada kepercayaan dari masyarakat yang menyimpan uangnya juga. Kata dia, karena kepemilikanya hampir 100 persen pemerintah, itu artinya jika ada kejadian yang memalukan seperti ini sangat merugikan pemerintah.
“Kami dari Komisi B berharap kalau BPR Kerta Raharja ini bisa berkembang dan bisa bersaing dengan Bank konvensional lainnya. Kalau seperti ini, jangankan bersaing, yang ada kepercayaan masyarakat menurun, dalam waktu dekat kami akan memanggil pemerintah dan direksi untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawabanya,” jelas Praniko.
Oleh karena itu, Praniko menegaskan, bahwa Komisi B akan segera mendesak pihak BPR Kerta Raharja agar bisa bekerja secara profesional. Karena, kata dia, amanah yang diembannya cukup besar, yakni mengelola uang dan kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten Bandung dan masyarakat.
Apalagi, lanjut Praniko, saat ini BPR Kerta Raharja juga dipercaya sebagai penyalur kredit lunak yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung untuk bantuan usaha kecil menengah (UMKM).
“Memang uangnya tidak ada disitu, tapi tidak menutup kemungkinan data-data pentingnya ada kantor kas. Kami berharap kejadian ini tidak menimbulkan kerugian lebih besar untuk pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Praniko juga meminta pihak Kepolisiian mengusut tuntas kasus tersebut. Karena, sangat penting sebagai pembuktian apakah ini hanya kasus pidana pencurian biasa atau bahkan ada upaya sabotase dari orang dalam BPR Kerta Raharja itu sendiri.
“Harus diungkap tuntas, karena jangan-jangan ada sabotase dari dalam, kan bisa saja itu terjadi. Maka dari itu kami meminta pihak Kepolisian dapat segera mengungkap tuntas kasus ini, apakah cuma pencurian biasa atau ada upaya sabotase,” jelasnya.
“Kami juga menyayangkan kenapa malamnya bank itu tidak dijaga. Petugas keamanan cuma siang hari saja,” pungkas Praniko. (Yul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow