Polri Berduka Cita Atas Gugurnya Personel Polri Aipda Sofyan

Polri Berduka Cita Atas Gugurnya Personel Polri Aipda Sofyan

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Polri berduka cita dan berbelasungkawa atas gugurnya Personel Polri Aipda Sofyan akibat bom bunuh diri yang terjadi di halaman Polsek Astana Anyar pada Rabu (7/12/2022) Pukul 08.20 WIB.

Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol. M. Ramadhan S.H., S.I.K., M.H. didampingi Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. H. Aswin Sipayung, S.I.K., M.H. dan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, S.I.K.,M.Si, mengungkapkan, atas gugurnya Alm. Anumerta Sofyan berdasarkan surat telegram No. Kep 1675 7 Desember 2022, Polri telah memberikan penghargaan kenaikan pangkat Aipda menjadi Aiptu Anumerta.

“Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman terhadap 18 orang saksi diantaranya 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 masyarakat serta 3 keluarga pelaku dimintain keterangan terkait peristiwa bom bunuh diri tersebut,” ungkap Ramadhan saat memberikan keterangannya di Mako Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

Namun saat ini, kata Ramadhan, ketiga keluarga pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian bom bunuh diri tersebut sehingga dipulangkan oleh Polri.

“Bom yang digunakan pelaku merupakan jenis bom panci yang daya ledaknya mengakibatkan sebagian kantor Polsek mengalami kerusakan. Selain kerusakan benda, menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.

Ramadhan pun memaparkan, akibat ledakan bom tersebut menyebabkan 1 anggota Polri meninggal dunia, 9 anggota Polsek luka-luka dan 1 masyarakat mengalami luka-luka, dengan jumlah total 11 korban. Selain itu Polri juga berhasil mengamankan 23 jenis barang bukti pasca ledakan bom.

“Pihak Kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik karena Polri dengan sigap bergerak cepat dalam bertindak untuk melindungi masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. H. Aswin Sipayung, S.I.K., M.H. mengatakan, jenis bom yang digunakan pelaku merupakan jenis bom rakitan dimana bom tersebut dirakit dalam bentuk panci yang berisi paku, residu dengan daya ledak yang cukup kuat.

“Pelaku membawa 2 bom ransel, yang pertama di punggung, yang kedua di dada, namun yang meledak di ransel punggung, sehingga ransel yang di dada terpental,” kata Aswin.

Menurut Aswin, sasaran bom bunuh diri tersebut adalah melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian, dengan sasaran anggota yang sedang melaksanakan apel pagi, dilakukan dengan motif kebencian kepada aparat Pemerintah atau aparat Kepolisian.

“Pelaku diduga merupakan kelompok teroris. Selain itu Pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan eks Napiter tahun 2017 pada kasus bom Cicendo dan tersangka keluar dari penjara pada tahun 2021,” jelasnya.

Terkait kegiatan Natal dan Tahun Baru, lanjut Aswin, perlu deteksi dini masyarakat harus menumbuhkan kepeduliannya, seperti pemilik kost-kostan atau kontrakan dapat mendeteksi kelompok teroris dilingkungan masing-masing.

“Pada penghujung tahun, Polri akan menggelar Ops Lilin, yaitu pengamanan Natal dan Tahun Baru, tentu Polri menyiapkan strategi pengamanan dalam bentuk satgas-satgas dengan tujuan agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan dengan aman, lancar juga terkendali,” kata Aswin.

Terkait dengan kebijakan larangan konser atau hiburan, ungkap Aswin, dalam hal ini Pemerintah Daerah tidak melakukan pelarangan terhadap izin keramaian tersebut, aktivitas normal seperti biasa.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, personel Polrestabes Bandung akan melakukan kegiatan preentif seperti sambang dan Patroli,” pungkasnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow