Polresta Bandung Gelar Seminar Sosialisasi Obat Sirup dan Edukasi Kesehatan Tentang Kasus GGAPA
LIRIKNEWS – Maraknya kasus nasional penyakit gagal ginjal yang menimpa anak-anak, Polresta Bandung melaksanakan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, BPOM dan ikatan apoteker indonesia Laksanakan seminar Sosialisasi dan edukasi melalui zoom meeting.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengungkapkan, kegiatan sosialisasi yang mengusung tema ‘Apakah Semua Sirup Obat Berbahaya’ untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Kami melihat banyak sekali yang khawatir dan ragu terhadap obat sirup anak, maka dari itu kami diskusi dengan Kasat Narkoba perlu melaksanakan sosialisasi,” kata Kusworo saat di wawancara, Rabu (26/10/2022).
Kusworo menjelaskan, menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam pidatonya pada 24 Oktober 2022 hingga dengan 25 Oktober 2022. Angka kasus gangguan ginjal akut progresif atipikel itu sebanyak 245 kasus.
“Kasus ini terjadi di 26 provinsi, adapun 8 kasus yang terberat ada di Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara,” ujar Kusworo.
“Sedangkan angka fatalitasnya dari 245 kasus ini, fatalitas yang meninggal dunia yaitu sebanyak 141 atau setara dengan 57, 6 persen,” sambungnya.
Guna mencegah melonjaknya pasien dengan gangguan ginjal akut progresif atipikel ini, lanjut Kusworo, jajaran Polsek Polresta Bandung bersama puskesmas melakukan pengecekan dan imbauan di seluruh apotek yang ada di Kabupaten Bandung.
“Kami telah memberikan imbauan, untuk sementara tidak mengeluarkan obat-obatan yang sudah ditarik oleh BPOM,” tegasnya.
Pada seminar sosialisasi ini, kata Kusworo, Polresta Bandung mengundang beberapa nara sumber untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat. Agar apabila ada anak-anak yang terjangkit gangguan ini dapat mengetahui apa kendalanya.
“Apa gejalanya dan apa langkah-langkah awal yang bisa di lakukan supaya tidak sampai resikonya semakin tinggi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kusworo menjelaskan dari sosialisasi ini masyarakat dapat mengetahui apa gejala-gejala yang perlu diketahui dan langkah awal apa yang sebaiknya dilakukan.
“Jadi sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman ikut pada zoom ini bisa semakin paham,” ujar Kusworo.
“Teman-teman bisa lebih mudah menginformasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu apakah anaknya memiliki gejala, dan apa yang harus dilakukan,” paparnya.
Kegiatan seminar Sosialiasi dan edukasi ini dihadiri 386 Peserta yang merupakan para apoteker, para pelaku usaha toko obat para nakes, para kapolsek jajaran dan bhabinkamtimas se-Kabupaten Bandung.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari beberapa Narasumber diantaranya:
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung, drg Grace Median, M. Kes, tentang perkembangan kasus GGAPA di Kabupaten Bandung.
Kasubsi Dokpol Sie Dokkes Polresta Bandung, Ipda dr. Annisa Fitri tentang pengertian penyakit GGAPA dan penyebab penyakit GGAPA.
Kasat Narkoba Polresta Bandung, Kompol Andri Alam SH, SIK, MM, CPHR, tentang Upaya dan Langkah Polresta Bandung dalam menyikapi kasus GGAPA dan isu terkait Obat Sirup yg mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia Kab. Bandung, Apt. Restu Faeturohman, S. Farm, tentang Obat sirup yang mengandung Etilen Glikol dan pengertian Etilen Glikol.
Acara berikutnya dilaksanakan sesi tanya jawab dari audiens kepada beberapa narasumber terkait situasi kasus GGAPA dan isu Obat Cair yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
“Manfaat dari acara seminar tersebut, para peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait perkembangan situasi khususnya di Kabupaten Bandung tentang Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Pada Anak dan isu terkait obat sirup yg mengandung Etilen dan Dietilen Glikol,” jelasnya.
Selain itu, kata Kuworo, para peserta sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Polresta Bandung, Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Bandung.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pemberian rasa aman dan nyaman kepada para pegiat farmasi dan tenaga kesehatan menyikapi kasus GGAPA dan Obat Sirup khususnya di Kabupaten Bandung,” kata Kusworo.
Kusworo juga berharap, kegiatan sinergitas dan instansi ini, bisa menjadi jembatan komunikasi kordinasi dan informasi kepada masyarakat. Sehingga bisa memberikan edukasi dan informasi yg valid terkait kasus GGAPA dan isu obat sirup yg mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
“Bentuk sinergitas antara Polri, Pemda dan Ikatan Apoteker Indonesia serta BPOM, tidak hanya terjalin karena adanya isu Kasus GGAPA dan Obat Sirup. Namun kedepan semakin solid dalam menjaga stabilisasi sosial di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung,” pungkasnya. (Yul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow