Pertamina dan Hiswana Migas Salurkan 5 Unit Swab Test Chamber see
BANDUNG – Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jawa Barat telah menyalurkan bantuan lima unit bilik swab test (Swab Test Chamber see) kepada tiga rumah sakit yang berada di Bandung Raya Jawa Barat.
Menurut informasi, lima unit Swab Test Chamber see disumbangkan kepada tiga rumah sakit, yakni 2 unit Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, 2 unit RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung dan 1 unit ke RS AU Rotinsulu Ciumbuleuit Kota Bandung.
Manager Retail Bandung Sylvia Grace Yuvenna mengungkapkan Swab Test Chamber tersebut merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai alat penunjang pemeriksaan swab PCR untuk Coronavirus Disease (Covid-19).
“Bilik swab test ini merupakan inovasi dari mahasiswa teknik mesin Institut Teknologi Bandung, IKA Universitas Padjadjaran, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga sejumlah dokter tenaga ahli,” ungkap Sylvia usai penyerahan secara simbolis Swab Test Chamber kepada Direktur RSHS Bandung dr. Nina Susana Dewi, Rabu (20/5).
Sylvia mengaku, penyerahan bantuan Bilik Swab Test Covid-19 ini merupakan bukti nyata Pertamina untuk ikut bersama-sama pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya di Jawa Barat.
“Harapannya Pertamina turut membantu dalam menangani Pandemi Covid-19 ini. Sehingga dengan adanya alat ini akan mempermudah para tenaga medis dalam melakukan tast swab kepada pasien Covid-19” paparnya.
Ketua relawan COVID-19 Kota Cimahi yang juga inisiator pembuatan swab chamber, Adhi Nugraha, mengatakan alat tersebut dibuat untuk melakukan swab test yang aman digunakan oleh petugas medis tanpa berisiko terpapar covid-19.
Prinsipnya, swab chamber memisahkan kontak antara pasien dengan tenaga medis. Biasanya dokter harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap dari mulai baju hazmat, masker, google, face shield dan sepatu boot saat berhadapan dengan pasien.
Namun, kata Adhi, dengan Swab Chamber APD tak perlu digunakan semuanya oleh para tim medis.
“Ternyata pakai APD lengkap masih bisa tertular hingga akhirnya ada dokter yang meninggal akibat COVID-19. Penularannya bisa dari kualitas APD yang tidak standar seperti jahitan tidak rapat atau bahan tidak anti air. Maka alat ini bisa menjadi solusi untuk tenaga medis agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi menyatakan, rasa terima kasihnya atas bantuan berupa 2 Swab Test Chamber yang merupakan karya anak bangsa. Menurutnya, adanya inovasi bilik tes swab ini sangat membantu dalam penanganan Covid-19, khususnya untuk rumah sakit di masa Pandemi Covid-19.
“Bilik swab menjadi salah satu alternatif untuk melindungi tenaga medis karena mereka bisa bertugas dengan tetap menekan risiko paparan Covid-19, karena
terbatasnya alat pelindung diri (APD) maka bilik swab diharapkan dapat mengurangi resiko untuk petugas medis,” kata Nina.
Pemeriksaan swab test, lanjut Nina, merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi virus corona menggunakan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dalam swab test corona, petugas medis akan mengambil sampel lendir dari saluran pernapasan, yaitu hidung dan tenggorokan. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya dna virus covid-19.
“Manfaat lainnya yang tidak kalah penting dari bilik swab test adalah dapat meningkatkan kapasitas diagnostik pemeriksaan Covid-19 sehingga semakin banyak sampel swab yang dapat diambil,” pungkasnya. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow