Osin Permana: Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pembahasan Dalam Reses

Osin Permana: Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pembahasan Dalam Reses

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Merosotnya hasil pertanian diakibatkan adanya alih fungsi lahan, hingga saat ini masih belum ada tindakan tegas untuk menanganinya secara masif.

Hal tersebut dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Osin Permana saat menggelar Reses Massa Sidang III, di Desa Sukamaju, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022).

“Hal ini menjadi paradigma yang terjadi di Kabupaten Bandung. Selama ini tidak ada sikap tegas dari pemerintah maka akan terus terjadi pelanggaran, terutama soal alih fungsi lahan,” kata Osin.

Dikatakan Osin, salah satu kunci agar lahan pertanian bisa tetap ada, yaitu dengan tumbuhnya kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab masyarakat untuk menjaga juga memelihara lahan yang saat ini ada.

“Jangan tergoda dengan bujuk rayu pelaku alih fungsi lahan yang bisa merusak lingkungan. Masa depan generasi muda ada di kita dalam menentukan keputusan,” kata Osin.

Pemerintah Kabupaten Bandung pun, lanjut Osin, harus mengedukasi para petani, agar mau berkembang dengan memanfaatkan jaringan komunikasi atau media sosial (medsos).

Kemudian, kata dia, harus ada perbaikan infrastruktur bidang pertanian, membuka investasi serta pengolahan pasca panen yang dapat menghasilkan produk kompetitif dan memiliki keuntungan lebih untuk para petani.

“Pemerintah harus bisa mendorong kegiatan kegiatan perbaikan tersebut, selain infrastruktur juga perbaikan perbaikan tata niaga pertanian,” paparnya.

Padahal, lanjut Osin, masyarakat Kabupaten Bandung yang berprofesi sebagai petani mayoritas berusia di atas 50 tahun.

Artinya, ungkap Osin, 10 atau 20 tahun ke depan akan mengalami krisis masalah pertanian, sebab dikuatirkan tidak ada yang melanjutkan sebagai petani. Hal ini harus diperhitungkan agar ada regenerasi handal sebagai penerusnya.

“Supaya sektor pertanian tetap berkembang dengan signifikan, Pemkab Bandung harus mendorong generasi muda agar mau menjadi petani,” jelasnya.

Permasalahan baru yang dihadapi petani saat ini, kata Osin, akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Maka dari itu, Osin berharap, pemerintah Kabupaten Bandung cepat tanggap dengan memberikan subsidi BBM kepada masyarakat, khususnya petani.

“Ini baru sebuah solusi terbaik sehingga petani bisa terhindar dari kerugian. Untuk saat ini petani dalam kondisi baik karena harga jual bagus, namun ada kemungkinan tidak lama lagi akan terdampak kenaikan BBM yang pastinya akan mengakibatkan beban petani semakin berat untuk mengolah lahan pertanian,” tandasnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow