Menyambut HUT Bhayangkara Ke-74, Desa Tenjolaya Menjadi Juara Kampung Tangguh Covid-19
PASIRJAMBU – Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu meraih juara pertama Kampung Tangguh Covid-19 Tingkat Polresta Bandung. Selain dalam penerapan protokol kesehatan, Tenjolaya juga dinilai baik dari aspek ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakatnya.
Kapolresta Bandung Kombes Pol. Hendra Kurniawan mengungkapkan, penilaian dilakukan oleh tim independen dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung.
“Kepolisian RI menyambut Hari Bhayangkara ke-74, dengan melaksanakan kegiatan kampung tangguh, yaitu kampung mandiri dalam konsep protokol kesehatan maupun ketahanan pangannya. Kami memutuskan Kampung Tohaga Tenjolaya Sabilulungan Mantap, sebagai Juara Pertama Tingkat Polresta Bandung dan akan kita perlombakan di tingkat Polda Jabar,” ungkap Hendra saat di wawancara, Rabu (24/6).
Menurutnya, Polri memang sengaja mengadakan lomba Kampung Tanggung Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyebaran dan penularan virus mematikan itu.
“Lomba ini bertujuan agar masyarakat produktif dan kondusif dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi,” katanya.
Hendra pun menyatakan, adanya rumah isolasi bagi warga yang terindikasi terpapar Covid-19, menjadi perhatian tim penilai di Kampung Tangguh Covid-19 Desa Tenjolaya. Selain itu banyak spanduk imbauan warga untuk rajin mencuci tangan.
“Kesadaran warganya untuk bermasker dalam menjalankan kesehariannya juga tinggi. Dan satu lagi, ketahanan pangannya sangat kuat sebab 70 persen warganya mayoritas berprofesi sebagai petani,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat Tenjolaya dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga mendukung Kabupaten Bandung berada di zona biru covid-19.
“Desa Tenjolaya sudah menyiapkan rumah isolasi bagi mereka yang ada gejala covid-19, alhamdulillah sampai saat ini semua warganya negatif. Selain itu di berbagai sudut kampung, kita lihat disediakan tempat cuci tangan, masyarakat pun bermasker saat keluar rumah. Pola hidup sehat yang diterapkan di masyarakat, sangat mendukung persiapan masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru),” kata Dadang.
Sementara dari aspek ketahanan pangan dan pemberdayaan warga, Dadang mengapresiasi peran salah satu tokoh masyarakat di Desa Tenjolaya. Atas binaan tokoh itu, petani diberdayakan dari mulai pola tanam hingga pemasaran, sehingga hasil pertaniannya bisa tembus ke Bandung dan Jakarta Raya.
“Pak Tigor asal Jakarta, menunjukkan kepedulian kepada warga, dengan memberikan motivasi dan membina para petani. Terima kasih atas pengabdiannya di desa ini, semoga pola yang sama bisa diaplikasikan di desa-desa lainnya. Sehingga kesejahteraan rakyat bisa meningkat,” pungkasnya. (Jul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow