Menjelang Idul Fitri, Seorang Bocah Harus Menjalani Operasi Tempurung Akibat Terserempet Kereta Api
LIRIKNEWS – Bocah asal, Kampung Gandok RT 03, RW 5, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Sahrul Mubarok (6), menjalani oprasi tempurung kepalanya yang retak akibat terserempet kereta api, menjelang hari raya Idul Fitri 2022.
Hal tetsebut dibenarkan Kakeknya Korban Tohid (68), saat di wawancara di kediamannya, Selasa (10/5/2022).
“Kejadian terjadi pada Minggu (1/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB, Sahrul terserempet kereta api yang melaju dari arah barat ke timur. Pada saat kejadian saya melihat langsung,” ungkap Tohid.
Tohid mengatakan, awal mula sebelum kejadian, saat dirinya akan pergi ke kebun, Sahrul ingin ikut ke kebun, namun Ia sempat melarang dan menyuruh pulang cucunya tersebut.
“Saya tidak tahu bahwa Sahrul kembali mengikuti lagi. Tetapi pas ada klason kereta api terdangar tiga kali, saya lihat ada anak, ternyata itu cucu saya,” kata Tohid, sambil menunjukan lokasi tempat kejadian.
Tohid mengaku, saat melihat Sahrul, ia bergegas ingin menarik menyelamatkan cucunya tersebut, namun tak tergapainya, karena jaraknya cukup jauh sekitar 4 meteran.
“Saya lihat cucu saya terpental, setelah itu ia telungkup diam sekitar lima menit, pas diangkat mukanya penuh darah. Saya membawanya ke rumah dulu dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh bapaknya,” jelasnya.
Menurutnya, dari rumah ke kebun, memang jalannya harus di samping rel kereta api.
Saat ditanyakan apakah pemukiman tersebut berdekatan dengan rel, Tohid pun membenarkan bahwa permukiman tersebut sangat dekat dengan rel kereta api, bahkan di lokasi tersebut tak ada rambu, palang, atau petugas yang jaga.
Sementara itu, Ayah Sahrul, Engkos (40) mengatakn, saat kejadian dirinya sedang berada di rumah, lalu ia membawa Sahrul ke klinik, namun klinik tak sanggup. Sehingga, kata Engkos, Sahrul langsung di bawa ke RSUD Cikopo Cicalengka.
“Bahkan RSUD Cicalengka pun tak sanggup dan dirujuk ke RSUD Ujungberung Kota Bandung,” ujar Engkos.
Engkos mengatakan, anaknya dioprasi dan di rawat di RSUD ujungberung selama 6 hari. Akhirnya, kata Engkod, Sahrul pun sudah di izinkan untuk pulang.
“Sekarang sudah ada di rumah, bahkan sudah aktif kembali meski kepalanya masih dibalut perban, dan tapi setelah di operasi Sahrul cepat sekali marah,” kata Engkos.
“Karena kondisi perekonomian yang terbatas, untuk kedepannya saya kebingungan untuk biaya rawat jalan Sahrul, mudah-mudahan pemerintah dapat membantu kami,” pungkasnya. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow