Menu
Close
  • Halaman

  • Redaksi

Liriknews.com

Berita Sesuai Fakta

Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Forkopimda Kabupaten Bandung Gelar Apel Kesiapsiagaan

Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Forkopimda Kabupaten Bandung Gelar Apel Kesiapsiagaan

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Sebanyak 500 personel gabungan dari berbagai unsur melaksanakan apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tingkat Kabupaten Bandung tahun 2022 di Dome Bale Rame Soreang, Senin (28/11/2022).

Ratusan personel gabungan itu berasal dari jajaran TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait serta elemen masyarakat.

Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, apel kesiapsiagaan ini dalam upaya mempersiapkan diri bencana yang akan terjadi.

“Kita harus kesiapsiagaan, karena Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah yang rawan bencana, sehingga hari ini sengaja digelar apel, supaya para OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kabupaten Bandung harus siap siaga dalam kondisi apapun,” kata Dadang usai apel dilaksanakan.

Dadang juga mengungkapkan, selain rawan bencana, wilayah Kabupaten Bandung pun berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur yang dilanda bencana gempa bumi, maka perlu ada kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

“Kesiapsiagaan ini bukan hanya acara apel yang digelar secara seremonial saja. Kesiapsiagaan ini tentunya harus bisa dilaksanakan, apabila terjadi suatu bencana,”

Dadang beserta jajaran OPD terus berusaha untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam longsor atau pergerakan tanah di Kabupaten Bandung. Ia pun turun langsung ke kawasan Kertasari, karena di wilayah tersebut ada bagian lahan yang longsor.

“Apakah nanti di lapangan, dalam penangananya untuk dibuatkan TPT (tembok penahan tanah). Dan saya minta kepada Kepala Pelaksana BPBD dan Kepala Satpol PP, untuk dilakukan komunikasi dengan warga di sekitar rawan bencana longsor,” jelasnya.

Dadang juga mengatakan, daerah yang rawan longsor dan retakan, di antaranya adalah Kutawaringin dan Pangalengan. Warga yang ada di sekitar wilayah tersebut diminta kesadarannya untuk pindah.

“Biar kami yang memberikan bantuan, untuk pemindahan dan pembuatan rumahnya. Jadi salah satu upaya kami, jangan sampai setelah kejadian parah, baru ada antisipasi. Mengingat ada beberapa lokasi, yang tentunya harus dilakukan secara jemput bola.

“Bila perlu saya akan hadir di tengah-tengah masyarakat bersama camat dan kades,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, di Kabupaten Bandung ada 27 kecamatan, yang dikategorikan rawan pergerakan tanah, mulai pergerakan ringan, sedang dan berat.

“Ada 27 kecamatan potensi gerakan tanah di Kabupaten Bandung, yang harus kita waspadai,” kata Uka.

Uka juga mengaku, sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya ancaman bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung. Salah satunya melalui sosialisasi yang berkaitan wilayah wilayah di Kabupaten Bandung yang rawan bencana

“27 kecamatan di Kabupaten Bandung yang rawan pergerakan tanah ini harus diwaspadai, terutama di kawasan dataran tinggi. Sedangkan di kawasan dataran rendah, selain potensi gempa, juga ada potensi banjir, dan puting beliung,” tandasnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow