Memotivasi Generasi Milenial, Dede Yusuf Gelar Empat Pilar Kebangsaan
KABUPATEN BANDUNG – Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung bersama Rumah Aspirasi Dede Yusuf Macan Effendi menggelar kegiatan kopi darat (Kopdar) Empar Pilar Kebangsaan, di cafe, di wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3/2022).
Pertemuan tersebut, dihadiri ratusan perwakilan Paguyuban Mojang Jajaka dan Forum Pelajar Sadar Hukum.
Para generasi milenial yang hadir disuguhkan nonton bareng film pendek karya Putri Tanjung berjudul “Kinetik” yang berkisah tentang peran sederhana anak muda dalam membangun masyarakatnya.
Dalam acara itu juga dilangsungkan Talk Show tentang relevansi empat pilar kebangsaan di era society 5.0 dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf dan Founder Avana Indonesia Tubagus Wijaya.
Ketua DPC BMI Kabupaten Bandung Mohammad Hailuki dalam sambutannya mengatakan acara Kopdar 4 Pilar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk memberikan motivasi dan edukasi kepada generasi milenial khususnya Gen Z dan Y.
“Hari ini kita kemas sosialisasi empat pilar dengan nobar film pendek, selanjutnya kita akan kemas dalam bentuk lain seperti stand up comedy agar mudah diterima oleh generasi milenial,” ungkap Hailuki.
Diharapkan, kata Hailuki, dengan kegiatan Kopdar Empat Pilar Kebangsaan tersebut, generasi muda tidak hanya dapat memahami pentingnya menjaga kebhinekaan dan persatuan nasional, juga dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kita tidak mau empat pilar hanya sebatas hafalan saja tapi juga bisa melakukan sebuah gerakan nyata bagi lingkungannya,” kata Tenaga Ahli DPR RI.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi memberikan sebuah tips kecil agar generasi milenial dan generasi Y dan Z memiliki bekal di masa depan.
“Generasi muda harus punya nyali dan kreativitas, karena creativy makes money. Contohnya kopi hitam biasa harganya 1.500 tapi es kopi boba harganya jadi 25.000,” ungkap Dede Yusuf politisi Partai Demokrat ini.
Sementara itu, Founder Avana Indonesia Tubagus Wijaya memberi stimulus kepada para peserta untuk memahami konsep Social Commerce.
“HP kita bukan cuma alat komunikasi tetapi juga bisa hasilkan cuan. Anak muda harus mandiri dengan cara terjun ke Social Commerce,” pungkas Tubagus. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow