Lonjakan Harga Bahan Pokok Menjadi Pembahasan Menarik Dalam Reses
KABUPATEN BANDUNG – Aggota DPRD Kabupaten Bandung kembali menggelar resesnya pada masa sidang ll tahun 2022. Namun, kegiatan Reses kali ini relatif singkat, dilaksanakan sejak Senin (28/3) hingga Kamis (31/3).
Kali ini, Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana menggelar reses di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Pada kegiatan resesnya, dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat dan para konsituennya.
Salah seorang warga Desa Sayati, Nandar menyampaikan aspirasinya, terkait penanganan banjir yang kerap terjadi di wilayah Sayati, yang disebabkan semakin menyempitnya sungai di wilayah tersebut, karena terhalang bangunan rumah warga.
“Banjir di Sayati ini, disebabkan sungai menyempit karena terhalang bangunan rumah milik warga. Rumah tersebut kebanyakan tidak layak huni, jadi jika terjadi banjir, nambah kumuh lingkungan Desa Sayati. Mudah – Mudahan, aspirasi ini bisa ada solusi secepatnya,” kata Nandar.
Sementara itu, Uya mengatakan, reses yang dilaksanakan tidak hanya sebuah kunjungan kerja. Namun, juga implementasi dari niat maksud dan tujuan mengintegrasi program kegiatan pembangunan dengan aspirasi yang berkembang ditengah masyarakat.
“Maka, masukan dan informasi yang didapat dari aspirasi masyarakat, dapat dijadikan referensi bagi DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam rangka membuat kebijakan penganggaran dan kebijakan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan hasil reses ini, menjadi bagian dari dokumen perencanaan daerah,” kata Uya saat di wawancara, Kamis (31/3)
Namun, Uya juga menegaskan, terkait rutilahu, pihaknya telah memberikan bantuan perbaikan 25 unit rutilahu di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu.
Selain itu, lanjut Uya, terkait lonjakan harga kebutuhan pokok jadi bahasan menarik dalam reses ini.
“Hukum pasar, banyaknya permintaan harga bahan pokok pasti naik. Apalagi sekarang menjelang bulan Ramadhan, kebutuhan masyarakat semakin tinggi, sehingga harga pun ikut merangkak,” kata Uya.
Tidak hanya di Desa Sayati, Uya pun mengaku telah menggelar resesnya di tiga titik desa lainnya. Yakni, di Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayehkolot, Katapang (Katapang), serta Desa Margaasih Kecamatan Margaasih.
Sekretaris Komisi B ini, berharap Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung turun ke pasar untuk mengecek harga.
“Kalau harga tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh Kementrian, mau tidak mau Disdagin harus bertindak dengan tegas,” ucap Uya yang merupakan politisi PKB.
Menurutnya, tindakan bisa dilakukan secara persuasif. Langkah lainnya, Disdagin harus segera komunikasi dengan pusat, menyamakan harga yang sesuai dengan ketentuan.
Seperti saat harga minyak naik, lanjut Uya, maka harus ada penekanan, baik dari pemerintah pusat, provinsi termasuk oleh Kabupaten Bandung.
“Tapi kemarin saya mendengar, harga minyak sudah stabil. Mudah-mudahan apa yang dibutuhkan masyarakat setidaknya sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi Disdagin harus sungguh-sungguh bekerja,” tegasnya.
Aspirasi masyarakat terkait lonjakan harga kebutuhan pokok, Uya pun berjanji akan disampaikan pada Disdagin melalui nota komisi yang akan disampaikan pada pimpinan dewan. Agar dinas tersebut, segera mengambil tindakan untuk mencarikan solusinya. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow