Kinerja Bawaslu Dinilai Masih Minim, Ini Yang Dikatakan Koordinator Komunitas Pemilu Bersih Jawa Barat

Kinerja Bawaslu Dinilai Masih Minim, Ini Yang Dikatakan Koordinator Komunitas Pemilu Bersih Jawa Barat

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di 27 kabupaten/kota, termasuk Bawaslu Jawa Barat sampai saat ini dinilai belum maksimal dalam melaksanakan kinerja.

Komunitas Pemilu Bersih menyebutkan, berdasarkan dari temuan yang dilakukan, pihaknya melihat bahwa informasi dan transparansi hasil kinerja Bawaslu kepada publik, dinilai minim.

Sehingga, perlindungan bagi saksi yang melaporkan tindakan pelanggaran peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, harus jadi prioritas Bawaslu.

Koordinator Komunitas Pemilu Bersih di Jawa Barat, Prof Mahi M Hikmat mengatakan, kinerja Bawaslu pada masa Pemilu 2024 saat ini tergolong masih biasa-biasa saja atau belum maksimal.

“Keterbukaan informasi dan kinerja menjadi tolak ukur kinerja Bawaslu di mata masyarakat,” ujar Hikmat saat di wawancara, Selasa (30/1).

Hikmat menerangkan, sebagai pihak yang mempunyai tugas pengawasan pada pelaksanaan Pemilu, maka Bawaslu harusnya bisa menunjukkan kapasitas mereka.

“Bawaslu diharap bisa lebih kreatif menunjukkan kapasitas dan keberanian dalam menindak pelanggaran Pemilu,” jelasnya.

Dikatakan Hikmat, apabila Bawaslu mampu menunjukkan kapasitas dan tegas sesuai aturan, maka aduan dari publik tidak akan mentok hanya pembuktian dari masyarakat saja.

Akan tetapi, lanjut Hikmat, Bawaslu juga seharusnya mencari tambahan bukti sesuai dengan laporan yang diadukan oleh masyarakat.

Maka dari itu, Hikmat menyampaikan, dengan dari berbagai data yang masuk, sementara ini untuk partisipasi warga terhadap Pemilu 2024 masih tergolong minim.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menilai, terkait kinerja Bawaslu terhadap adanya pelaporan masyarakat memang harus jadi perhatian.

“Perlindungan terhadap saksi pelapor dugaan pelanggaran Pemilu masih dianggap lemah,” imbuhnya.

Hal itu, ujar Neni, terbukti dengan adanya tekanan dan intimidasi terhadap para pelapor tentang adanya pelanggaran Pemilu.

“Termasuk pelaporan Ridwan Kamil ke Bawaslu Jabar. Padahal pada kenyataanya permasalahan-permasalahan itu nyata adanya,” ujarnya.

Neni memaparkan, masyarakat pun seharusnya tidak hanya berpartisipasi Pemilu dengan cara hanya datang ke lokasi pemungutan suara lalu mencoblos pilihan.

Akan tetapi, seharusnya masyarakat juga berani melaporkan apabila ada pelanggaran saat proses Pemilu ini berlangsung.

“Jangan takut bila ditekan atau diintimidasi, namun harus mau mengawal proses pemilu untuk berjalan dengan baik,” tutupnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow