Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung Sebut Penyertaan Modal Dalam Bentuk Aset Terus Didorong

LIRIKNEWS – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Bandung Perubahan nomor 12 tahun 2019, tentang Penyertaan Modal cukup menyita perhatian.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, Osin Permana mengatakan, Raperda tersebut merupakan penyertaan modal kepada PDAM Tirtarahja, yang berupa non finance alias dalam bentuk modal tanah.

“Jadi aset yang eks dewan diserahkan kepada PDAM untuk dibuat kantor pusat. Peruntukkannya untuk kantor pusat PDAM, brdasarkan perundang-undangan kantor pusat PADM harus di ibu kota kabupaten,” kata Osin ketika diwawancarai, Senin (13/11).

Diketahui, tanah yang dimaksud tersebut adalah Mes anggota DPRD Kabupaten Bandung yang ada di kawasan Terusan Jalan Alfathu, Kecamatan Soreang.

Osin menilai, persoalan tanah ini merupakan hal yang mudah-mudah susah, namun pihaknya tetap lebih mendorong pemanfaatan aset yang ada.

“Asetnya milik Pemerintah Daerah bukan milik DPRD. Kita menyertakannya modal, bukan dalam bentuk uang melainkan berbentuk aset,” bebernya.

Osin menerangkan, meski PDAM Tirtarahrja punya lahan di daerah Sadu, Soreang, namun lahan tersebut lebih terfokus pada lahan hijau.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai adakah peningkatan anggaran terkait APBD tahun 2024, dia menyampaikan tak ada penambahan anggaran.

“Hanya ada tambahan anggara untuk pemilu 2024. Begitupun anggaran guru ngaji yang sebelumnya 17.000 justru mengalami penurunan menjadi 16.000,” terangnya.

Osin mengungkapkan, sisanya guru ngaji yang 1.000 itu, dialihkan anggarannya untuk hibah, kepada ormas dan organisasi kemasyarakatan lainnya. 

“APBD 2024 kita belum masuk, masih di angka 5,4 triliun, PAD nya sekitar 1,2 triliun. Kita belanja sekarang banyak, untuk Pemilu dan lain-lain,” ungkapnya.

“Belanja hibah KPU, Bawaslu dan pengamanan Pemilu itu Rp147 miliar untuk 2024. Pengamanan itu Polres, Kodim, Satpol PP,” pungkas Osin. (Yul)