Ingin Bangun Kampung Halaman, Tokoh Milenial Padaherang Nyaleg dari PDI Perjuangan
LIRIKNEWS – Sejumlah figur sudah bermunculan di Kabupaten Pangandaran pasca pendaftaran bakal calon anggota legislatif dari setiap partai politik untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum 2024.
Berbagai kalangan, baik tokoh masyarakat, pengusaha dan pemuda sudah menyatakan siap maju untuk memperebutkan kursi anggota DPRD Kabupaten Pangandaran.
DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Pangandaran berupaya meningkatkan kepeduliannya terhadap generasi muda atau kaum milenial. Sebab PDI Perjuangan menilai pemuda memiliki peran yang besar bagi Indonesia sebagai pusat kemajuan bangsa.
Diketahui, partai berlambang moncong putih ini sejatinya memiliki kedekatan dengan anak muda. Hal ini terlihat dari komposisi PDI Perjuangan yang saat ini mulai diisi oleh kader-kader muda.
Adapun salah seorang contoh kader muda yang diusung PDI Perjuangan ialah Frasta Gian Pratama. Dengan tagline ‘mulang ka lemah cai’, pulang kampung untuk Padaherang, yang artinya kembali berbakti untuk tempat kelahirannya.
“Jadi sekarang mumpung masih muda, apalagi saya orang asli Padaherang, sudah banyak hal yang bikin saya geregetan untuk dibenahi di kampung halamanku,” ujarnya, Kamis (31/8/2023).
Sosok yang akrab disapa Frasta ini telah mendaftarkan diri sebagai caleg DPRD Pangandaran Daerah Pemilihan 2 dari PDI Perjuangan dengan nomor urut 9, yakni Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya.
Frasta Gian Pratama merupakan sosok pemuda milenial yang siap bertarung membawa perubahan bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran.
Selama ini dedikasi serta pergerakan pria satu ini memang patut diapresiasi dan tak perlu diragukan lagi, gesit dan lincah kata yang pantas diberikan padanya.
Pendidikan politiknya memang mentereng, dedikasinya untuk partai dimulai sejak menduduki bangku perkuliahan hingga saat ini.
Pantas baginya bertekad bulat maju untuk membawa perubahan di legislatif maupun daerah Padaherang Kabupaten Pangandaran tanah kelahirannya.
“Niat maju sebagai wakil rakyat Pangandaran ini berangkat dari persoalan tanggung jawab moral untuk berbuat banyak terhadap masyarakat. Saya rasa berbuat di luar sistem belum begitu optimal, sebab itu saya harus masuk sistem dan dapat melaksanakan fungsi, tugas dan hak serta kewajiban dijalur legislatif ini,” pungkasnya. (vil)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow