Dua Ruang Kelas SDN Rancanilem Rancaekek Ambruk Karena Lapuk
LIRIKNEWS – Karena termakan usia, dua
ruang kelas dan satu gudang SDN Rancanilem di Kampung Rancanilem, Desa Bojongloa, Rancaekek, Kabupaten Bandung ambruk, Minggu (29/5/2022) pagi.
Ambruknya ruang kelas 3 dan 2 dari 10 ruang kelas SD tersebut mengejutkan warga sekitar. Pasalnya, ambruknya atap kedua ruang kelas tersebut terdengar cukup keras.
Saat dilokasi kejadian, terlihat Satgas Pramuka peduli Kabupaten Bandung dan Pramuka Kwaran Rancaekek tengah membereskan puing-puing reruntuhan bangunan terutama genting-genting yang berserakan.
“Kami dari Satgas Pramuka peduli Kabupaten dan anggota Pramuka Kwaran Rancaekek turun tangan sejak pukul 10.00 untuk membereskan puing-puing reruntuhan,” kata Suparyana, Ketua Kwaran Rancaekek di lokasi.
Sementara itu, Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, karena, kewenangan sekolah adanya di Disdik, sehingga Disdik yang akan banyak berperan.
“Kami sudah mengkoordinasikan ke Disdik adanya kejadian ini, dan Sekertaris serta Kasi Sarana, serta kepala sekolah pun sudah hadir ke lokasi tersebut,” ungkap Diar.
Diar menjelaskan, bahwa SDN Rancanilem tersebut dibangun sejak tahun 1982, namun setelah pembangunan, ada perawatan tetapi secara bertahap dari Disdik Kabupaten Bandung.
“Ambruknya sekolah tersebut karena sudah lama dan lapuk kayunya, mungkin tidak terlihat dan terkontrol kayu atapnya.
Di pastikan sekolah tersebut karena lapuk, serta tadi malam hujan besar, mungkin karena berat oleh rembesan air jadi 3 gedung tersebut ambruk,” jelasnya.
Dalam kejadian tersebut, kata Diar, di pastikan tidak ada korban jiwa, karena ambruknya dua kelas dan satu gudang tersebut pada hari Minggu, sehingga setiap ruangan kosong tidak ada orang didalamnya.
“Setelah di konfirmasi, Kepala sekolah pun sudah antisipasi sejak tiga hari lalu, sehingga para siswa sejak hari Kamis lalu tidak menempati kelas tersebut, karena sudah terjadi retakan di atap kelas tersebut,” ungkap Diar.
Meski dua kelas tersebut ambruk, lanjut Diar, tapi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, karena SDN Rancanilem memiliki 7 kelas yang digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Walaupun kelasnya abruk, tapi tidak akan mengganggu KBM, karena bisa menggunakan kelas bergantian, misalnya kelas pagi dan siang,” paparnya.
“Setelah kejadian, telah telah melaporkan ke Pak Bupati. Kita hanya sebatas menunggu apa yang diambil langkah oleh Disdik, mudah-mudah segera di tangani dan di bangun lagi sekolah tersebut,” pungkas Diar. (Yul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow