Dede Yusuf Tinjau Pelaksanaan ANBK Saat Melaksanakan Kundapil
LIRIKNEWS.COM, SOREANG – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Dr. H. Dede Yusuf Macan Effendi, S.T., M.I.Pol, melakukan monitoring Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang digelar salah satu Sekolah Dasar (SD) di SMPN 1 Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 27 November 2021.
Kegiatan peninjauan ini dalam rangka Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) Tahun 2021. Selain itu, Dede Yusuf juga meninjau kegiatan belajar tatap muka terbatas di lokasi yang sama.
Dede Yusuf mengatakan, bahwa ANBK yang baru pertama dilaksanakan ini sebagai pengganti ujian nasional, dengan konsep yang berbeda.
“Apabila ujian nasional dilakukan pada akhir masa pembelajaran. Kalau ini satu tahun sebelum akhir, jadi untuk kelas 5 SD, kelas 2 SMP, dan kelas 2 SMA,” kata Dede Yusuf.
Dede menjelaskan, tujuan utama dari ANBK ini untuk mengetahui posisi pendidikan di Indonesia, yang dilakukan secara acak dengan konsep melalui survei.
“Kalau kita ingin mengetahui posisi pendidikan kita, maka ANBK ini adalah salah satu upaya. Tadi sudah saya lihat, ANBK di sekolah ini untuk SD. Tapi pelaksanaannya menumpang di SMPN dikarenakan SD tempat asal tidak memiliki fasilitas TIK,” imbuhnya.
Namun, kata Dede Yusuf, ada beberapa kendala saat melakukan peninjauan, yakni
kebanyakan para siswa baru diajarkan komputer oleh gurunya, sehingga untuk pelaksanaan ANBK masih banyak siswa yang belum terbiasa menggunakan komputer.
“Sehingga, para siswa kebanyakan menggunakan komputer baru diajarkan beberapa waktu sebelumnya oleh guru, pakai laptop gurunya. Tapi rata-rata mereka bisa. Tinggal pengaturannya saja,” kata Dede Yusuf.
Kendala lainnya adalah masalah perangkat atau server, karena tidak semua sekolah memiliki server yang memadai. Sehingga harus menumpang di sekolah lain.
“Jadi, kedepannya pemerintah harus memfasilitasi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK), harus ditingkatkan dan diperbanyak. Hanya nanti jumlah kepastiannya berapa kami belum bisa menjawab karena anggaran di Kemendikbud banyak pengurangan (refocusing). Selama masih pandemi kita tidak punya komitmen untuk menambah atau mengurangi,” jelas Dede Yusuf.
Selain itu, lanjut Dede Yusuf, saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 1 Soreang Kabupaten Bandung, pihak sekolah melaksanakan PTM dengan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.
“Setelah dilakukan pemantauan, para siswa sering mencuci tangan, menggunakan masker. Bahkan para guru pun memperketat prokes pada para siswa tersebut. Sehingga dengan adanya isu penyebaran Covid-19 disekolah saya rasa itu sangat kecil. Ketimbang di Mall dan Pasar kontrolingnya sudah tidak ada, sehingga penyebaran covid-19 bisa sangat cepat,” pungkasnya. (Tan/zyl)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow