Dede Yusuf Gelar Sosialisasi 4 Pilar Secara hybrid
KABUPATEN BANDUNG, LIRIKNEWS – Anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai Demokrat yang juga sebagai wakil ketua komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara hybrid pada kalangan civitas akademika SMA/SMK Harapan Bangsa Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (16/4/2021) lalu.
“Program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh anggota MPR. Kami memiliki tugas melaksanakan kegiatan memasyarakatkan Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR RI,” jelas Dede Yusuf.
Dede Yusuf mengungkapkan, Sosialisasi 4 pilar bukanlah sekedar cerdas cermat, bukanlah sekedar menghapal, bukanlah sekedar untuk mencari tau kapan sesungguhnya PPKI itu dibentuk, tanggal berapa, dan mengapa.
Namun, lanjut Dede Yusuf, tujuan utamanya adalah jangan sampai kita mudah dipecahbelah, jangan sampai ketika anak-anak kita menonton youtube, tiktok, Instagram tentang pamer-pamer kekayaan lalu timbulnya adanya social gap, sehingga ada yang merasa kaya banget ada yang merasa miskin banget.
“Ada kekhawatiran melihat perilaku generasi milenial saat ini, terutama kehidupan sosialnya dimana anak muda tidak bisa lepas dari gadget dan lebih asyik sendiri hidup di media sosial,” kata Dede Yusuf.
Dede Yusuf juga menjelaskan, anak muda sekarang malah lebih banyak menyaksikan media sosial berisi yang konten pamer-pamer kekayaan, konten konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma luhur masyarakat.
“Sehingga, ada pergeseran nilai-nilai luhur yang didiinginkan oleh founding fathers bangsa ini yaitu nilai kebersamaan, gotong royong dan lainnya,” ungkapnya.
Dede Yusuf sangat berharap, Pancasila tidak sekedar menjadi sekedar hapalan bagi generasi muda, tapi nilai-nilai luhur yang yang terkandung didalamnya dapat dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kondisi sosial masyarakat ini menunujukkan tanda-tanda semakin terbelahnya masyarakat akibat perbedaan pandangan politik, kondisi ekonomi dan lainnya. Kita berharap bahwa Pancasila menjadi pegangan dalam menyikapi perbedaan yang timbul,” tandasnya. (Ris/**)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow