Cucun Ahmad Syamsurijal: Banggar DPR RI Buat Kebijakan Ekonomi Makro Untuk Penanganan Stunting

Cucun Ahmad Syamsurijal: Banggar DPR RI Buat Kebijakan Ekonomi Makro Untuk Penanganan Stunting

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Wakil Ketua Banggar DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menjelaskan penanganan Stunting merupakan salah satu program prioritas nasional. Tujuannya adalah agar kualitas pertumbuhan anak Indonesia baik.

“Apalagi pada tahun 2045 mendatang, jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif lebih tinggi dibandingkan dengan usia non produktif,” ungkap Cucun usai menghadiri Sosialisasi Dan Kie Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja, di Aula Ponpes Sa’adatuddarain, Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Sabtu (14/10).

“Agar pertumbuhan anak memiliki kualitas yang baik, dari mulai di dalam kandungan, lahir dan pertumbuhannya,” ujar Cucun.

Kata Cucun, angka Stunting di Indonesia cukup tinggi. Akibat Stunting Indonesia kesulitan mendapatkan pemain sepak bola yang memiliki postur tinggi sehingga harus mengadakan naturalisasi.

“Saya membuat kebijakan ekonomi makro agar tetap sasaran sehingga capaian target penanganan stunting stunting ini bisa terselesaikan,” jelasnya.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penanganan stunting adalah kegiatan sosialisasi masif kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting.

“Penurunan stunting punya target berapa, anggaran saya keluarkan. Penanganan stunting ini kan melalui kesehatan, ada juga melalui DAK non fisik yang ada di KB dan kesehatan,” tutur Cucun.

“Saya minta kepada stakeholder yang diberikan amanat APBN untuk punya keinginan, inovasi dan kreatifitas untuk menjalankan programnya,” pinta Cucun.

Sementara itu, Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun mengatakan Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah dengan angka stunting cukup tinggi. Katanya, urutan ketiga di Jawa Barat.

Dia memaparkan, pada tahun 2021, angka Stunting di Kabupaten Bandung itu diangka 31,11 persen. Kemudian pada tahun 2022, terdapat penurunan angka stunting menjadi 25 persen.

“Target 2023 adalah diangka 22 persen dan tahun 2024 sama seperti kebijakan nasional yaitu diangka 14 persen,” jelas Hairun.

Stunting disebabkan oleh sejumlah faktor, kata Hairun, permasalahannya dari mulai pengantin baru, ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Sehingga calon pengantin harus diberikan edukasi dan memiliki kondisi kesehatan baik seperti tidak Kurang Energi Kronis (KEK), anemia, tidak darah tinggi dan lainnya.

“Dampak stunting bisa diakibatkan dari nikah muda, kekurangan asupan gizi saat hamil, kemudian juga bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti rumah tidak layak huni,” tutur Hairun.

Upaya pencegahan dan penanganan stunting terus dilaksanakan secara masif oleh DP2KBP3A Kabupaten Bandung bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung untuk melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting hingga ke tingkat desa.

Kemudian pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Pangan dan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan kegiatan pemberian nutrisi atau makanan pokok kepada keluarga yang memiliki anak beresiko stunting.

“Itu rutin dilaksanakan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bandung,” tutupnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow