Choiril Anwar : Lebih Baik Sebutkan Nama Ponpes Yang Terpapar Covid-19 di Kabupaten Bandung

LIRIKNEWS. KABUPATEN BANDUNG – Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Sirojul Huda Parung Serab, Choiril Anwar mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Bandung, yang menyatakan dua Pondok Pesantren (Ponpes) di kabupaten Bandung terpapar Coronavirus Disease (Covid-19).

Choiril menyatakan, sebaiknya pemerintah kabupaten Bandung atau instansi terkait membuka nama Ponpes yang menjadi klaster Covid-19, jangan memunculkan hanya nama Pondok Pesantren-nya saja. Sehingga, terkesan semua pondok pesantren klaster di kabupaten Bandung

“Apabila hanya di sebutkan pondok pesantren yang ada di kabupaten Bandung, seolah-olah memojokan Pondok Pesantren. Oleh karena itu, Kami berharap dua pondok pesantren itu di sebutkan ke media, karena Covid-19 ini bukan aib,” ungkap Choiril saat di wawancara, Kamis (19/11).

Dia juga menanyakan, langkah pemerintah kabupaten Bandung sudah sejauh mana mendampingi pondok pesantren, karena sampai saat ini, kata Choiril, dari pemerintah kabupaten Bandung belum pernah sama sekali datang ke pondok pesantren untuk melakukan sosialisasi dan pencegahan Covid-19.

“Sejauh mana pihak pemerintah membantu dan mendampingi pesantren, terkait sosialisasi, dan memberikan bantuan alat kesehatan pencegahan Covid-19 untuk pesantren. Apa yang sudah di turunkan dari pihak pemerintah untuk pondok pesantren terkait Covid-19 ini,” katanya.

Menurutnya, pihak pemerintah jangan hanya berkata merasa kecolongan bahwa pondok pesantren menjadi salah satu klaster peningkatan Covid-19 dan kabupeten Bandung ini menjadi zona merah.

Dikatakan Choiril, pemerintah boleh mengkritik pondok pesantren apabila sudah dengan sekuat tenaga membantu pondok pesantren. Namun, katanya, yang real saat ini tidak membantu sama sekali.

“Saya berharap Bupati Bandung menyebutkan nama dua pesantren tersebut agar tidak menjadi ekses negatif terhadap pesantren yang lainnya, bahwa pesantren itu sarangnya Covid-19,” jelasnya. (Ris/*)