Cecep Suhendar: Tenaga Pendidik Harus Mengoptimalkan Kualitas Pembelajaran

Cecep Suhendar: Tenaga Pendidik Harus Mengoptimalkan Kualitas Pembelajaran

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BANDUNG – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar menegaskan, agar para tenaga pendidik untuk bisa menciptakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Karena, menurut informasi banyaknya anak siswa sekolah dasar kelas 1 maupun 2, yang belum bisa membaca dampak sekolah secara daring atau secara online.

Cecep mengatakan program pembelajaran secara daring memiliki nilai positif dan negatif. Dari sisi positif, kata Cecep, menjadi salah satu upaya untuk menegakkan protokol kesehatan yang diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Namun, lanjut Cecep, disisi lain ada hal negatif yang ditimbulkan yaitu proses pembelajaran menjadi tidak optimal.
 
“Nilai negatif pembelajaran daring tidak optimalnya pembelajaran, artinya mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada, ketika disampaikan melalui daring ini banyak kekurangannya, jadi tidak optimal dalam pembelajaran tersebut, ini disampaikan oleh guru maupun oleh orang tua siswa,” ungkap Cecep saat wawancara, di ruang kerjanya, di Soreang, Rabu (6/4/2022).

Menurut Cecep, para tenaga pendidik yaitu guru dan sekolah harus bisa mengevaluasi kegiatan pembelajaran secara daring tersebut. Dari hasil evaluasi tersebut, lanjutnya, harus bisa menghasilkan sebuah metode untuk mengoptimalkan atau meningkatkan  kualitas pembelajaran di sekolah.
 
“Kekurangan yang didapatkan oleh siswa tersebut, contoh siswa kelas 1 dan 2 yang biasanya sudah bisa membaca tapi karena daring mereka jadi ada yang belum bisa membaca, artinya hal itu harus bisa dievaluasi dan sekarang PTM 100 persen ini harus menjadi prioritas,” jelas Cecep.
 
“Kalau data belum tahu, tapi dari obrolan orang tua, kemudian sampling siswa mungkin saja, pembelajaran daring tidak bisa optimal dan tidak bisa disamakan dengan pembelajaran yang tatap muka, tapi harus ada data yang akurat dari sekolah atau kelompok sekolah, “ sambungnya.

Kedepannya, lanjut Cecep, akan ada sistem pembelajaran yang disebut dengan blended learning. Artinya ada kolaborasi dalam hal pola pengajaran secara tatap muka dan secara daring
 
“Ada kolaborasi pola pengajaran, yang tadinya daring, terus kemudian kembali pada PTM 100 persen, mungkin saja, karena tatap muka itu hanya tiga hari dalam seminggu, sisanya daring,” kata Cecep.
 
Saat ini, ungkap Cecep, sumber belajar untuk para siswa itu banyak. Seperti gadget yang bisa dimanfaatkan oleh siswa sebagai sumber pelajaran. Oleh karena itu, Cecep meminta para pendidik untuk bisa mengoptimalkan sumber-sumber pembelajaran yang ada.
 
“Yang penting sekarang bagaimana gurunya bisa menggunakan media lain, sumber belajar lain, bisa memanfaatkan fasilitas lain dalam rangka memberikan ilmu kepada muridnya, dan sebaliknya murid juga bisa memanfaatkan media yang ada sebagai sumber belajar,” tandasnya. (Ris)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow