Bupati Bandung Tinjau Lokasi Longsor di Desa Bojong Kecamatan Nagreg
KABUPATEN BANDUNG – Intensitas hujan yang sangat tinggi, sejak Minggu (13/3/2022) malam, mengakibatkan longsor di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Akibat longsor tersebut, satu orang meninggal dunia, yakni Widaningsih (34) warga Kampung Pasirhuut RT 02 RW 08 Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, tertimbun material longsoran.
Adanya kejadian tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung mengunjungi keluarga korban dan meninjau lokasi kejadian.
Dadang mengatakan, longsor terjadi akibat ada pergerakan tembok penahan tebing (TPT) di Kampung Pasirhuut, kondisi kontruksi TPT itu tegak lurus dan tak ada kemiringan.
“Akibatnya ada penggeseran tanah, karena di daerah lembahnya terlalu curam. Kita akan segera cari solusinya,” kata Dadang saat di wawancara, Senin (14/3/2022) sore.
Dadang juga menginstruksian kepada Kepala Desa untuk segera menginventarisir rumah-rumah yang rawan terancam longsor di semua desa, Kecamatan Nagreg maupun di daerah lainnya di wilayah Kabupaten Bandung.
“Rumah yang terancam longsor, khusus untuk para penghuninya untuk pindah dulu ke tempat yang lebih aman. Ini untuk mengantisipasi kejadian serupa, seperti yang terjadi di lokasi longsor ini (Desa Bojong),” kata Kang DS, panggilan akrab Bupati Bandung.
Sehingga, lanjut Kang DS, rumah yang rawan longsor jangan di huni terlebih dahulu. Pasalnya apabila terjadi longsor, maka menimbulkan kerugian bagi warga, bahkan pemerintah bisa disalahkan.
“Kita berharap Pak RT, Pak RW dan Pak Kades, untuk memperhatikan hal ini,” ujar Kang DS.
Kang DS pun berharap di lokasi longsor bagian TPT di jalan gang itu untuk dilakukan assesment. Dan untuk kedepan dalam proses pembangunan kembali TPT itu, harus lebar bawah TPT 180 cm dan lebar atas 160 cm atau disesuaikan kontruksinya.
Kontruksi pembangunan TPT itu, kata Kang DS, harus ada kemiringan, tidak seperti kontruksi sebelumnya mencapai 90 derajat sehingga rawan terjadi gerakan tanah.
“Rumah-rumah yang mengalami kerusakan akan diperbaiki. Nanti di assesment, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan akibat longsor tersebut,” ucap Kang DS.
Kang DS juga langsung mengintruksikan kepada pemerintah desa maupun kecamatan untuk mengevaluasi atau menginventarisir rumah-rumah yang rawan bencana longsor dan banjir di setiap desanya.
“Banjir merupakan musibah yang rutin terjadi di Kabupaten Bandung. Jangan sampai ada kejadian lanjutan atau kejadian serupa,” ungkapnya.
Kang DS juga berharap, pelaksanaan assesment bisa dilanjutkan secara teknis dan bisa ditangani dalam waktu yang singkat.
“Apalagi saat ini mendekati bulan suci Ramadan,” ujar Kang DS.
Kang DS pun turut mengucapkan duka cita dan belasungkawa atas meninggalnya Widianingsih (35), yang menjadi korban dalam peristiwa longsor TPT di Kampung Pasirhuut pada Minggu malam.
“Ini merupakan skenario atau takdir dari Allah SWT. Bahwa semua orang akan meninggal dunia dengan cara yang berbeda. Muda-mudahan, korban yang meninggal dunia husnul khatimah. Apalagi korban saat kejadian, baru pulang belanja dari warung untuk kebutuhan anak dan suaminya yang lagi bekerja,” pungkas Kang DS. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow