Bupati Bandung Launching Kamar Operasi RSUD Majalaya

Bupati Bandung Launching Kamar Operasi RSUD Majalaya

Smallest Font
Largest Font

MAJALAYA, LIRIKNEWS – Bupati Bandung Dadang Supriatna meluncurkan Ruang OK (Operatie Kamer/Kamar Operasi) Tekanan Negatif di RSUD Majalaya.

Dengan tersedianya ruang OK itu, angka pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain diharapkan akan berkurang. Respon time tindakan pembedahan terhadap pasien covid yang disertai penyerta, juga akan semakin cepat, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

“Ruang ini menggunakan tekanan negatif, agar udara yang masuk tetap steril. Tentunya diharapkan bisa mengurangi penularan dari pasien covid, baik kepada nakes (tenaga kesehatan) maupun kepada pasien lainnya. Penyediaan ruang OK merupakan salah satu upaya Pemkab Bandung, untuk membantu masyarakat yang terpapar virus corona,” ungkap Bupati Dadang Supriatna di sela acara yang berlangsung di halaman Gedung Alamanda RSUD Majalaya, Kamis (10/6/2021).

RSUD Majalaya telah ditetapkan menjadi rumah sakit rujukan covid-19 di Jawa Barat, sejak Maret 2020. Perluasan dan penambahan bangunan gedung serta fasilitas ruang OK, tutur bupati, merupakan bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit milik Pemkab Bandung tersebut.

“Adanya fasilitas pendaftaran secara on line, juga merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan. Dengan berbagai penambahan fasilitas ini, saya mengharapkan pelayanan kepada masyarakat akan lebih maksimal,” tutur Kang DS, sapaan akrab bupati.

Ia berharap, pandemi akan segera menghilang dari muka bumi. Secara syariat, kata Kang DS, Pemkab Bandung telah melakukan upaya maksimal. Banyak hal telah dilakukan, namun nyaris dua tahun situasi cenderung belum mereda.

“Insyaa Allah minggu depan kita akan lakukan istighosah. Kita akan bermunajat dan meminta pertolongan supaya covid ini segera diangkat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena dengan pertolongan Allah, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih cepat kembali ke kehidupan normal lagi. Untuk saat ini, saya tidak akan bosan mengimbau, jaga kedisiplinan menerapkan prokes 5M, dan saya berharap ini akan segera berakhir,” tandas Kang DS.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Majalaya Yuli Irnawaty menambahkan, sejak bulan Maret 2020 sampai Mei 2021, pihaknya telah melayani sebanyak 829 pasien covid. Dengan angka kematian pasien sebanyak 126 orang.

“Betul memang, 15% dari pasien covid yang berkunjung ke RSUD Majalaya meninggal. Hal itu dikarenakan kami melayani pasien kuning dan merah, yaitu kasus berat dan kasus sedang. Karena keterbatasan tempat tidur, untuk pasien hijau atau kasus ringan, kita kerja sama dengan Dinkes (Dinas Kesehatan),” tambah Yuli Irnawaty.

Untuk itu, ia memohon bantuan kepada seluruh stakeholder agar bersama-sama melakukan pencegahan pada masyarakat sebelum kasus memberat.

“Bahkan di antara beberapa kasus covid yang datang ke kami, itu membutuhkan tindakan pembedahan di mana biasanya kasus tersebut diiringi dengan penyulit, misalnya pasien covidnya seorang ibu hamil yang memerlukan tindakan operasi, atau ibu hamil yang keguguran dan harus dikuretase,” jelasnya.

Sebelum memiliki Ruang OK, pihaknya selalu merujuk pasien dengan kasus tersebut ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Hal itulah yang mengakibatkan respon time tindakan menjadi terlambat.

“Alhamdulillah, pada bulan November 2020, kami mendapatkan anggaran untuk membuat satu ruangan operasi. Di mana tadinya ruang operasi biasa, kami jadikan ruang OK tekanan negatif untuk covid,” pungkas Yuli. (Humas/Ris)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow