BMKG Memprediksi Musim Hujan Hingga Bulan Februari 2024, Ini Upaya Yang Akan Dilakukan Pemkab Bandung
LIRIKNEWS – Potensi puncak curah hujan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai akhir Februari hingga Maret 2024 mendatang.
Adanya hal tersebut, pemerintah menghimbau sekaligus mengajak berbagai stakeholder harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir, longsor, dan angin kencang.
“Menghadapi puncak musim hujan hingga Maret 2024, kita berharap kepada masyarakat Kabupaten Bandung tetap meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana banjir, longsor dan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan tidak diketahui oleh masyarakat sebelumnya,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, di Soreang, Selasa (16/1/2024).
Menurut Uka Suska, menghadapi puncak musim hujan dalam kurun waktu dua bulan kedepan, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan kesiapsiagaan pada setiap harinya dengan melibatkan para nara hubung yang ada di masing-masing kecamatan hingga desa dan kelurahan.
“BPBD juga menyiagakan personel di sekitar lokasi potensi rawan bencana banjir yang berdekatan dengan aliran Sungai Citarum, maupun anak-anak sungai. Selain itu, BPBD juga sudah mempersiapkan logistik, peralatan evakuasi dan kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana,” jelas Uka Suska.
Ia mengatakan, melihat potensi ancaman bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung, tentunya BPBD sudah lebih awal melakukan pemetaan, di antaranya di kawasan Cekungan Bandung yang meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.
“Kawasan Cekungan Bandung itu salah satunya tempat bermuaranya aliran air sungai, terutama anak sungai yang mengalir dari Kota Bandung ke arah Kabupaten Bandung,” ujarnya.
“Makanya, warga yang rumahnya dekat dengan aliran air sungai harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir. Seperti kejadian banjir di kawasan Kampung Lamajang Peuntas Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot, akibat jebolnya tanggul sungai dan meluapnya aliran Sungai Cigede yang menggenangi ratusan rumah warga pada pekan lalu,” sambungnya.
Kepala Pelaksana BPBD mengungkapkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat di lokasi rawan banjir maupun longsor dan angin puting beliung, harus dibarengi dengan kesiapan pelaksanaan ronda malam warga setempat.
“Guna mengurangi risiko bencana yang dialami masyarakat, baik terdampak bencana banjir, longsor maupun angin kencang, maka pentingnya ada ronda malam, agar mengurangi risiko bencana yang dialami masyarakat,” tegasnya.
Terkait dengan peristiwa kebencanaan di Kabupaten Bandung yang terjadi beberapa hari lalu, Uka Suska menjelaskan, bahwa Bupati Bandung sudah gerak cepat dan melakukan langkah-langkah guna membantu masyarakat yang terdampak korban banjir.
“Pak Bupati Bandung Dadang Supriatna sudah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Longsor, dan Angin Kencang di Wilayah Kabupaten Bandung,” kata Uka Suska.
Menurutnya, Surat Keputusan Bupati bernomor : 300.2.1/KEP.3-BPBD/2024, tersebut ditandatangani tanggal Jumat 13 Januari 2024.
Untuk diketahui oleh masyarakat, Uka Suska menyebutkan, Status Tanggap Darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang di Kabupaten Bandung terhitung mulai tanggal 13 Januari 2024 sampai dengan tanggal 26 Januari 2024.
“Surat Keputusan Pak Bupati ini sudah disebarluaskan ke jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Bandung hingga ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan,” tandasnya. (Yul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow