Bantuan Sosial Masih Tidak Tepat Sasaran, Najib: Datanya Semrawut

Bantuan Sosial Masih Tidak Tepat Sasaran, Najib: Datanya Semrawut

Smallest Font
Largest Font

LIRIKNEWS – Data warga miskin di Indonesia terutama penerima program pengentasan kemiskinan dinilai semrawut. Tak sedikit masyarakat yang ekonominya mencukupi namun masih terdata sebagai warga miskin.

Dengan demikian, ketidak akuratan data menyebabkan bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah tidak dapat diterima oleh masyarakat miskin karena tidak tepat sasaran.

Hal tersebut dikatakan, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah saat di wawancara, Minggu (28/5/2023).

Najib mengungkapkan, pemerintah telah menggulirkan berbagai program sebagai upaya mengatasi masalah kemiskinan. Diantaranya adalah Bantuan Langsung Tunai. Namun sayangnya, program tersebut menjadi tidak efektif karena data kemiskinan yang tidak akurat.

“Saya ingin pemerintah juga memperbaiki data, karena sering kali data kemiskinan kita ini tidak akurat, banyak sekali laporan terkait masyarakat yang memang tidak berhak tetapi kemudian mendapatkan bantuannya,” ungkap Najib.

Najib mengakui saat ini klasifikasi mengenai kemiskinan masih saling menimbulkan perdebatan. Sehingga, menurut Najib, tingkatan yang paling rendah adalah kemiskinan ekstrem. Dimana yang dimaksud kemiskinan ekstrem adalah terkait dengan masalah pangan, bukan tentang masalah kebutuhan primer lainnya.

“Tentu masalah data ini perlu segera diperbaiki antar instansi dan lembaga. Jangan kemudian kriteria dan validitas ini tidak segera diperbaiki, karena apapun bentuk programnya kalau datanya masih semrawut maka intervensi kebijakan anggaran untuk menekan angka kemiskinan ini tidak akan terlalu efektif,” tutur Najib

“Tumpuan kebijakan ini dimulai dari data yang valid,” ujarnya.

Program Bantuan Langsung Tunai memiliki manfaat yang baik diantaranya adalah meningkatkan konsumsi rumah tangga dan juga membantu perekonomian masyarakat. Pihaknya mengaku sangat mendukung program tersebut apalagi jika digulirkan pada saat harga bahan pokok meningkat dan inflasi tinggi.

“Karena targetnya adalah bantuan yang begitu cepat bisa mereka gunakan dalam arti bentuknya cash sehingga mereka bisa menggunakannya secara cepat, seperti belanja sembako dan sebagainya,” katanya.

Kedua, kata Najib, ketika mereka belanjakan BLT tersebut otomatis akan meningkatkan daya beli konsumsi rumah tangga dan mengerakkan ekonomi. Itu sangat membantu namun harus efektif. Jadi PR nya pemerintah bukan merevisi programnya, tapi datanya agar tepat sasaran.

“Kita berharap target pemerintah untuk bisa menekan kemiskinan ekstrem pada poisisi di bawah 10 persen, namun itu juga bukan pekerjaan yang mudah,” pungkasnya. (Yul)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow