Balapan Liar Di Cimaung Didominasi Para Remaja

Balapan Liar Di Cimaung Didominasi Para Remaja

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BANDUNG, LIRIKNEWS – Masyarakat yang berada di kaki Gunung Puntang, tepatnya Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, diresahkan adanya balapan liar yang kerap dilakukan oleh para remaja menjelang buka puasa.

Salah seorang warga sekitar, Ayi (45) mengaku bahwa dirinya sangat resah adanya balapan liar yang setiap hari dilakukan puluhan remaja tersebut. Mereka (Pembalap) melakukan aksinya pada Pukul 16.00 WIB hingga Pukul 17.30 WIB.

“Balapan liar ini sangat menganggu masyarakat yang melintas, apalagi para petani yang turun dari kebun,” kata Ayi saat ditemui di rumahnya, Jumat (23/4/2021) kemarin.

Ayi mengungkapkan, para pembalap, apabila ada pengontrolan petugas kepolisian, maka mereka naik keatas hutan, tetapi apabila petugas kembali, maka pembalap langsung turun dan melakukan aksinya.

“Antara pembalap dan polisi seperti kucing-kucingan. Saya berharap balapan liar ini segera ditangani dengan tegas, karena kami masyarakat sekitar menginginkan kondusif di jalan. Apalagi saya siap sore selalu mendengarkan kebisingan dari knalpot motor mereka,” ungkap Ayi.

Sementara itu dilokasi yang berbeda, Kapolsek Cimaung, IPTU Suswara mengatakan, bahwa saat bulan puasa kegiatan balapan liar itu meningkat, baik jumlah pesertanya maupun penontonnya.

Kata Suswara, mereka beralasan tengah melakukan kegiatan ngabuburit. Tapi, karena masyarakat merasa tidak nyaman dengan adanya aktivitas balapan liar tersebut sehingga pihaknya menggelar patroli guna mengantisipasi balap liar tersebut.

“Rata-rata pembalap itu masih dibawah umur, ceweknya penonton, cowoknya yang main, dia punya rasa kebanggan di depan ceweknya. Ada juga yang berasal dari luar (wilayah Kecamatan Cimaung), seperti Banjaran,” kata Suswara.

Ada tiga lokasi yang menjadi titik prioritas, yaitu Jalan Kampung Ciririp Desa Pasirhuni, Jalan Kampung Peuris Desa Jagabaya, dan juga jalan yang mengarah ke Puntang di Desa Campakamulya.

Oleh karena itu, kata Suswara, setiap sore anggota kepolisian mulai melakukan patroli. Dalam kegiatan razia balap liar ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yakni terkait dengan balapannya, kendaraan yang memiliki knalpot tidak standar atau bising, dan kendaraan yang tidak memiliki surat yang lengkap.

“Tindakan yang kami lakukan dengan memberikan STP dan pada saat kendaraan akan diambil kembali maka wajib membawa suratnya, membawa spare part knalpot yang original dan juga bikin surat perjanjian bahwa tidak akan melakukan kegiatan kembali dan di tanda tangani serta diketahui oleh orang tuanya,” jelasnya.

Suswara menerangkan, ada sejumlah keterbatasan namun hal tersebut tidak menghambatnya untuk menghilangkan kegiatan-kegiatan yang menggangu masyarakat. Dirinya berharap kegiatan patroli yang rutin dilakukan bisa mengurangi aktivitas balap liar dan bisa menjadi jawaban atas apa yang menjadi laporan dari masyarakat.

“Setelah kami hadirkan itu, malah menjadi respon positif bagi orang tuanya karena mereka (Remaja yang ikut balap liar) juga ada yang tanpa sepengetahuan orang tua. Bahkan para pembalap tersebut kebanyakan anak dibawah umur,” tutup Suswara. (Ris/**)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow