Angin Kencang Terjang Pemukiman di Gunungkidul
GUNUNGKIDUL – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan terdapat satu warga luka ringan usai diterjang angin kencang di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (11/3).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kejadian ini berawal setelah hujan deras mengguyur lokasi kejadian yang disertai angin kencang sekitar pukul 14.45 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, kata Abdul, segera melakukan kaji cepat dilapangan.
“Hasil pendataan sementara, terdapat 150 KK yang terdampak. Para warga yang terdampak bermukim di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan,” ungkap Abdul.
Tim gabungan yang terjun ke lokasi kejadian, kata Abdil, diantaranya BPBD Gunungkidul, TRC BPBD Provinsi Yogyakarta, Lurah Mulusan, Tagana Gunung Kidul, RAPI Gunung Kidul, Bhabinsa, Babinkamtibmas, ICG, Komunitas Relawan, Damkar Gunung Kidul, Save Rescue, PLN, dan masyarakat melalukan koordinasi untuk mempercepat penanganan darurat dilokasi.
Selain itu, lanjut Abdul, tim gabungan dan masyarakat setempat bergotong royong untuk melakukan pemotongan atau pembersihan pohon-pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan.
Hingga kini, kata Abdul, arus lalu lintas yang sempat tersendat kini sudah bisa dilalui kendaraan.
“Merujuk hasil analisa InaRISK, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi risiko cuaca ekstrim dengan kategori sedang hingga tinggi. Dengan ini, BNPB menghimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” jelasnya.
Selain itu, kata Abdul, pemangkasan ranting pohon yang rindang di ruas jalan utama juga dapat dilakukan untuk meminimalisir ancaman potensi bencana hidromeorologi yang dipicu faktor cuaca.
“Di awal musim pancaroba ini sebagaimana diprediksi oleh BMKG akan sering terjadi hujan intensitas tinggi dalam waktu singkat yang disertai angin kencang,” paparnya.
Oleh karena itu, Abdul mengimbau masyarakat agar mewaspadai dan menghindari potensi risiko dari pohon tumbang, tiang listrik atau papan reklame yang rentan rubuh ketika beraktifitas di luar ruang pada saat terjadi cuaca ekstrim atau angin kencang.
“Kami berharap masyarakat harus membiasakan melihat prakiraan cuaca, karena salah satu bentuk antisipasi dan mitigasi risiko cuaca ekstrim dengan menghindari aktifitas di luar ruang ketika ada potensi cuaca ekstrim,” pungkas Abdul. (Ris)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow