Ahmad Kurniawan: Pagar Laut di Bekasi Untuk Penataan Pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan
LIRIKNEWS - Masyarakat dihebohkan dengan temuan misterius pagar laut yang ada di pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Belakangan ini juga diketahui Proyek pagar laut dibangun sejak tahun 2023 lalu.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikan Muara Ciasem Ahmad Kurniawan mengatakan, dalam perjanjian kerjasama itu terungkap kalau pihak perusahaan swasta yakni PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) menyanggupi untuk melakukan penataan pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).
"Nantinya, akan ditata dan dibangun kios dan alur pelabuhan yang lebih teratur untuk masyarakat dan nelayan.
Proyek itu akan menghilangkan kios-kios yang kumuh menjadi lebih tertata," ungkap Ahmad, Kamis (16/1/2025).
Bahkan, lanjut Ahmad, pembangunan proyek pagar laut tersebut diklaim sudah disosialisasikan kepada para nelayan terkait batas kepemilikan dan dampaknya terhadap kegiatan melaut mereka.
Dikatakan Ahmad, pihak pemerintah provinsi Jawa Barat sendiri menolak pembangunan proyek yang menyerupai pagar laut itu disebut misterius, karena sudah melalui kajian dan dibangun berdasarkan perjanjian kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan swasta.
"Dalam pembangunan Pelabuhan perikanan itu ada tiga fasilitas yang harus dipenuhi. Ketiganya adalah fasilitas pokok, berupa dermaga dan mercusuar, kemudian fasilitas penunjang seperti fasilitas umum, mesjid, mck dan tempat istirahat," jelasnya.
Selanjutnya, kata Ahmad, fasilitas fungsional berupa tempat pelelangan ikan, pabrik es dan kios-kios kuliner serta hasil pengolahan ikan.
"Dengan beragam fungsinya nanti, semua pihak yang berkepentingan bisa memahami dan tidak menimbulkan persepsi yang simpang siur terkait
keberadaan pagar laut di pesisir utara Bekasi itu," ungkapnya.
Dalam perjalanannya, proyek misterius itu sempat menuai protes dari para aktivis lingkungan dan nelayan setempat. Mereka menilai, keberadaan "pagar laut" itu, selaim mengganggu aktivitas mereka dalam mencari ikan juga bisa merusak ekosistem.
Salah satu Nelayan Tarumajaya, Rodin mengakui, bahwa hasil tangkapan ikan mereka menurun drastis setelah adanya pagar laut itu.
"Jika biasanya sehari mereka bisa menangkap sekitar 40 kilogram ikan, setelah ada pagar laut, tangkapan ikan mereka paling banter hanya sekitar 5 kilogram saja," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Zenzi Suhadi menduga, proyek itu dibuat untuk kepentingan reklamasi.
"WALHI tegas menilai keberadaan pagar laut di Bekasi itu bisa merusak ekosistem dan menganggu aktivitas para nelayan," ujar Zenzi.
Sebelumnya, pagar laut yang membuat heboh di sepanjang kurang lebih 30 kilometer di pesisir utara Tangerang. Pagar lait di Tangerang sudah terkonfirmasi bukan dibuat oleh PSN PIK 2, tapi dibuat hasil swadaya masyarakat setempat untuk memecah ombak dan menahan abrasi. (**)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow